Viral Medsos

Harga Beras Meroket, Food Estate Dipertanyakan, Said Didu: Habiskan Uang Rakyat Ratusan Triliun

Mahalnya harga beras saat ini turut menjadi sorotan keras Susi Pudjiastuti, Said Didu hingga Rizal Ramli. Berikut daftar harga terbaru beras.

|
Editor: AbdiTumanggor
twitter@saididu
Rocky Gerung dan Said Didu saat menumpang mobil ambulance untuk mensiasati adangan massa di Jember 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mahalnya harga beras saat ini turut menjadi sorotan keras Susi Pudjiastuti, Said Didu hingga Rizal Ramli. Berikut daftar harga terbaru beras di setiap provinsi per September 2023.

Muhammad Said Didu sepakat dengan solusi yang disampaikan Susi Pudjiastuti terkait mahalnya harga beras saat ini.

Mantan Sekretaris BUMN itu pun mengajak Susi Pudjiastuti untuk mempertanyakan sejumlah proyek ketahanan pangan atau food estate yang dikerjakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Sejumlah proyek yang menguras anggaran hingga triliunan rupiah itu di antaranya cetak sawah ratusan ribu hektar di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang menjadi super prioritas program ketahanan pangan nasional.

Selanjutnya, proyek Food Estate yang tersebar di sejumlah wilayah Nusantara.

Antara lain, Kalimantan Barat dengan luas lahan 120.000 hektare, Kalimantan Tengah dengan luas lahan 180.000 hektare, Kalimantan Timur dengan luas lahan seluas 10.000 hektare.

Selanjutnya Pulau Maluku dengan luas lahan 190.000 hektare dan Papua dengan lahan seluas 1.200.000 hektare.

Tak hanya cetak sawah dan food estate, Said Didu pun mempertanyakan soal proyek bendungan dan irigasi yang digagas Jokowi.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga 2022 Jokowi telah membangun 36 bendungan dari target 61.

PUPR mencatat, jumlah itu terdiri 29 bendungan yang terbangun hingga 2021 dan 7 bendungan baru yang telah diresmikan pada 2022.

Kemudian bantuan Alsintan atau alat dan mesin pertanian yang dibagikan kepada para petani yang dinilainya menghabiskan uang rakyat hingga ratusan triliun rupiah.

"Bu, kita harus tanya kemana hasil : 1) cetak sawah baru ratusan ribu ha ?; 2) food estate; 3) bangun bendungan dan irigasi; 4) bantuan alsintan Yg sdh habiskan uang rakyat ratusan trilyun?," tulis Said Didu lewat status twitternya @msaid_didu pada Selasa (19/9/2023), dikutip dari Warta Kota.

Pertanyaan Said Didu merujuk postingan Susi Pudjiastuti. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia itu mengungkapkan sejumlah solusi yang dianggapnya mampu menekan harga beras yang masih mahal saat ini. Solusi itu disampaikan Susi lewat status twiternya @susipudjiastuti pada Selasa (19/9/2023).

Dalam postingannya, solusi pertama ditegaskannya adalah berhenti impor beras dari luar negeri. "Stop Impor," tulis Susi Pudjiastuti lewat status twiternya @susipudjiastuti pada Selasa (19/9/2023).

Solusi kedua ditekankannya adalah berhenti korupsi pupuk dan anggaran pertanian. Selanjutnya membangun saluran irigasi dan bendungan untuk meningkatkan produktifitas beras nasional.

Sumber: Warta kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved