Waktu Terbaik Melakukan Tes Kehamilan Mandiri Menurut Seksolog dr Dina

TRIBUN-MEDAN.COM – Bagi pasangan suami istri yang sedang menantikan buah hati, melakukan tes kehamilan merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu.

Melakukan tes kehamilan menggunakan test pack pun dapat dilakukan dengan mudah di rumah tanpa bantuan dokter.

Test pack berfungsi untuk mengecek keberadaan hormon gonadotropin (hCG), yakni hormon yang diproduksi oleh plasenta (ari-ari) janin yang sedang berkembang.

Baca juga: Singgung Pemerintah, Anies Sebut Kebutuhan Pokok dan Kesehatan Mahal Buat Masyarakat Sulit

Hormon ini diketahui akan terlepas ke aliran darah dan urine selama kehamilan.

Hormon hCG akan meningkat ketika proses implantasi berhasil atau saat sel telur yang sudah dibuahi menempel di dinding rahim.

Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil test pack, salah satunya adalah waktu pemeriksaan.

Lantas, kapankah waktu yang tepat untuk melakukan tes kehamilan?

Melalui sebuah unggahan di akun TikTok miliknya, Seksolog dr Dina menjelaskan hal yang menjadi pertanyaan banyak pasangan itu.

Baca juga: Berikut Rincian Jumlah Soal Tes CPNS dan PPPK 2023 Lengkap dengan Waktunya,Komposisinya Berbeda Jauh

“Waktu terbaik melakukan tes kehamilan (test pack)” tulis @bukandoktercinta_ pada keterangan unggahannya pada Jumat (13/11/20).

Berikut adalah penjelasan dr Dina mengenai waktu-waktu yang tepat untuk melakukan tes kehamilan.

1. Saat pagi setelah bangun tidur

Pada dasarnya pemeriksaan kehamilan menggunakan urine dapat dilakukan kapan saja baik pagi, siang, sore maupun malam hari, namun waktu yang dianjurkan adalah di pagi hari tepat setelah bangun tidur.

Tes kehamilan lebih baik dilakukan saat buang air kecil pertama di pagi hari karena saat itu hormon hCG di dalam urine lebih tinggi sehingga test pack akan lebih cepat mendeteksi kehamilan.

Baca juga: Minum Obat Kuat Tiap Bercinta dengan Wanita Kaya, Pria Ini Kehilangan Fungsi Kejantanannya

Melakukan tes kehamilan pada siang, sore atau malam hari membuat kadar hormon hCG di urine menurun dan tidak terdeteksi.

2. Belum mengonsumsi air minum