Berita Viral

Sosok Siti Aisyah MR Soekarno Putri, Anak Bung Karno dengan Maharani, Nyaleg Lewat Partai Demokrat

Inilah sosok Siti Aisyah MR Soekarno Putri. Ia adalah putri Soekarno yang akan maju pada pemilihan legislatif dari Partai Demokrat.

Editor: Liska Rahayu
Istimewa/TribunJatim.com
Siti Aisyah MR Soekarno Putri 

"Insyaallah, ketika saya menjadi anggota DPR, saya akan mewujudkan lima sila menjadi benar-benar nyata. Misalnya, soal kedaulatan negara. Negara kita kaya, tapi belum benar berdaulat," kata perempuan yang berlatar belakang bankir ini.

Menurutnya, Indonesia kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Pun demikian dengan sumber daya manusia. Namun, masih saja bergantung pada negara lain.

"Janganlah ketergantungan dengan negara lain. Seharusnya, kita berdikari, berdiri di atas kaki sendiri. Seperti halnya yang menjadi semangat ayah saya," tandasnya.

Mencalonkan diri di Dapil Jatim 6, pihaknya juga siap bersaing dengan keluarga terdekatnya.

Mengingat, di dapil tersebut juga ada cucu Bung Karno yang ikut mencalonkan diri, Romy Soekarno (PDIP) dan Mohammad Mahardhika Suprapto atau yang dikenal sebagai Didi Mahardika (Gerindra).

"Saya kalau di situ (Dapil Jatim 6), sudah sangat siap. Kalau ada Romy, ada Didi alhamdulillah. Romy dan Didi merupakan keponakan, anak dari Mbak Rachma (Rachmawati Soekarnoputri). Saya dengan Mbak Rachma, satu bapak, lain ibu," katanya.

Pihaknya menyerahkan kepada pemilih terhadap sosok yang dipercaya menjadi legislatif.

Menurutnya, pemilih harus mencari figur yang berpengalaman.

"Saya pernah bekerja di lembaga perbankan daerah hingga dunia selama puluhan tahun. Kami percaya pemilih memilih figur yang bisa kerja," katanya.

Sekalipun putri proklamator, pihaknya tak serta merta akan selalu membawa nama ayahnya.

"Tidak mengandalkan nama belakang, nama bapaknya. Sayapun selama ini juga nggak menggunakan nama Soekarnoputri, jadi saya masuk untuk di perguruan tinggi maupun bekerja di perbankan juga karena Allah. Kalaupun saya nanti terpilih, juga karena Allah," katanya.

Pihaknya menegaskan, event pemilu merupakan pesta demokrasi.

Sehingga, harus bisa memberikan manfaat, bukan dengan menimbulkan konflik perpecahan.

"2024 very crucial," katanya.

"Semua pengin jadi presiden. Semua ribut-ribut sendiri. Saling menghujat. Seharusnya tidak demikian. Sudahlah, bekerja saja. Diam dan tidak saling menghujat. Bekerja yang nyata membantu rakyat," tegasnya. 

(*/Tribun-Medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved