Berita Medan

Kampung Aur Banjir, Anak-anak Tak Bisa Bersekolah, Seragam dan Buku Sekolah Terendam Air

Banjir di Kampung Air terjadi akibat air sungai meluap dan hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak Jumat (18/8/2023) malam.

Penulis: Anisa Rahmadani |

Kampung Aur Banjir, Anak-anak Tak Bisa Bersekolah, Buku dan Seragam Sekolah Terendam Air

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Banjir melanda permukiman warga di Kampung Aur, Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, Sabtu (19/8/2023). 

Banjir ini akibat air sungai meluap dan hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak Jumat (18/8/2023) malam.

Amatan Tribun Medan, banjir yang membawa lumpur ini pun dimanfaatkan puluhan anak-anak di Kampung Aur untuk bermain air. 

Selain itu, warga sekitar pun memanfaatkan air banjir tersebut untuk membersihkan rumahnya yang terkena lumpur.

Saat para warga sibuk membersihkan rumah, puluhan anak-anak ini dibiarkan untuk bermain air.

Anak-anak di sana terlihat asyik dan tertawa lepas saat bermain air memanfaatkan genangan air.

Ada yang memanfaatkan lumpur tersebut untuk membangun rumah-rumahan, dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, sejumlah anak-anak memanfaatkan banjir yang memasuki permukiman tempat tingga mereka untuk berenang.

Saat bantuan makanan datang dari masyarakat, anak-anak ini pun bergegas ke atas untuk mengambil makanan tersebut. 

Setelah puas bermain air, mereka pun makan di pinggiran rumah warga dengan baju dan rambut yang masih basah seperti sedang berada di pinggiran sungai. 

Menurut warga setempat, akibat banjir yang melanda permukiman mereka, anak-anak jadi tak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya masing-masing, lantaran  baju dan buku sekolah terendam banjir. 

"Anak-anak di sini gak ada yang  masuk sekolah hari ini. Karena, banjir itu sejak Jumat malam. Banyak dari kami yang gak sempat mengangkat barang-barang," ucap Erma, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kampung Aur. 

Menurut Erma, banjir semakin naik di Kampung Aur sekira pukul 04.00 dini hari.

"Sebelum subuh itu air banjir sudah setinggi 1,8 meter. Saya saja tenggelam, apa lagi anak-anak. Posisi waktu anak-anak tidur. Makanya kami gak sempat lagi mengamankan pakaian dan buku sekolah anak-anak," ucapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved