Kartu Sikerja
Bupati Simalungun Dituding Bohongi Rakyat Soal Kartu Sikerja
Bupati Simalungun dan Wakil Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga dan Zonny Waldi dituding bohongi rakyat
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SIMALUNGUN- Bupati Simalungun dan Wakil Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga dan Zonny Waldi dituding bohongi rakyat.
Sejumlah mahasiswa yang melakukan demo mengkritik janji politik Radiapoh Hasiholan Sinaga dan Zonny Waldi soal program Kartu Sikerja yang disebut-sebut bisa memberikan bantuan kepada masyarakat sebesar Rp 2 juta sampai Rp 50 juta, seperti yang tertera di kartu tersebut.
Koordinator Aliansi Mahasiswa Menggugat, Andry Napitupulu mengatakan, realisasi program Kartu Sikerja sampai sekarang tidak terlaksana, sehingga terkesan menipu masyarakat pada saat Pilkada 2020.
Baca juga: Bupati Simalungun Dilema Soal Pembersihan Keramba Jaringan Apung di Danau Toba
Padahal, kata Andry, masyarakat sangat berharap dengan janji tersebut.
"Pada saat pemilihan, kita diberikan Kartu Sikerja kalau memilih RHS-ZW bang. Katanya kartu itu berguna, mencari kerja gampang sama pak RHS-ZW," ucap Andry menirukan suara Sri Rahayu, warga Panei Tongah.
Menurut Andry, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Simalungun serta tim-tim kemenangannya tidak bertindak demi kepentingan masyarakat Simalungun seperti slogan Rakyat Harus Sejahtera.
"Isu dua periode RHS akan kembali memimpin Simalungun itu sangat tidak mungkin terjadi, karena saat ini masyarakat sudah banyak kecewa atas kinerja RHS-ZW memimpin Kabupaten Simalungun ini," tegas Andry Napitupulu.
Baca juga: Bupati Simalungun Larang Wisatawan Beri Makanan ke Monyet yang Ada di Jalan Parapat, Ini Alasannya
"Kita menduga ada kinerja beliau yang tidak beres sehingga kita akan sampaikan kepada DPRD Simalungun serta kita akan surati Gubernur Sumatra Utara," tutup Andry.
Berkaitan dengan protes mahasiswa ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Simalungun, Riando Parlindungan Purba mengatakan bahwa sejauh ini memang tidak ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memimpin pelaksanaan Kartu Sikerja.
Namun, selaku dinas yang menangani ketenagakerjaan, Riando mengaku pihaknya sudah melakukan pelbagai upaya untuk menyerap tenaga kerja lokal Kabupaten Simalungun, seperti pelatihan untuk kerja ke Batam.
Baca juga: Bupati Simalungun Bertemu Ditjen PSP Kementan RI, Minta Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi
"Seolah-olah itu (Kartu Sikerja) kan di bawah Disnaker. Tapi tuntutan mahasiswa kan soal bantuan usaha dagang. Di kita hanya memberikan bantuan pelatihan. Kalau terkait bantuan mungkin di OPD lainnya. Entah di Bappeda atau Dinas Koperasi. Silakan ditanya ke OPD lainnya juga," kata Riando.
Disinggung terkait serapan tenaga kerja di era Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga, Riando mengatakan dirinya akan melihat data-data secara tertulis.
"Nanti kita cek berapa jumlahnya, angka-angkanya. Tapi untuk Kartu Sikerja silakan juga untuk ditanyakan ke OPD lain, karena di dalam Kartu Sikerja itu ada bentuk pinjaman. Mungkin itu ada di OPD lainnya. Biar lengkap informasinya," katanya.
Baca juga: Heboh Terduga Pencuri Minyak Pertamina di Belawan Terbakar, Kasat Reskrim: Dia Ojol
Riando juga mengaku tak ada Satuan Kerja yang dibentuk Bupati Simalungun terkait eksekusi kartu Sikerja sebagai modal janjinya kepada rakyat.
"Belum ada (pembentukan panitia ataupun OPD yang ditunjuk). Tapi kami sudah berbuat melalui program-program dinas masing-masing," pungkasnya. (alj/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kartu-Sikerja-Bupati-Simalungun.jpg)