Berita Sumut

Buntut Dugaan Setoran Judi Togel ke Polisi, HMI Minta Kapolda Sumut Evaluasi Kapolres Langkat

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi didesak agar mengevaluasi kinerja Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang.

|
HO
Supriatin (haju hitam), kordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat yang ditangkap petugas Intelijen Kodam I/Bukit Barisan. Supriatin mengaku rutin memberikan setoran ke Polsek Stabat, Polsek Secanggang dan Kanit Pidum Polres Langkat 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi didesak agar mengevaluasi kinerja Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang, demi terwujudnya penegakan supremasi hukum yang ideal.

Hal ini disampaikan Kabid Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langkat, Iqbal N Hasri Rangkuti.

Baca juga: WOW Koordinator Togel di Langkat Diringkus Deninteldam I/BB, Ngaku Setor ke Polres Hingga Polsek

Iqbal menilai, praktik perjudian di Langkat terkesan kebal hukum.

Supriatin, kordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku rutin setoran Rp 25 juta ke Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS dua minggu sekali
Supriatin, kordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku rutin setoran Rp 25 juta ke Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS dua minggu sekali (HO)

"Dalam sebuah video yang beredar, Supriatin mengaku rutin memberikan setoran Rp 25 juta ke Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS yang ditransfer melalui rekening BRI atas nama berinsial LS. Hal itu sangat tidak layak dilakukan oleh oknum aparat kepolisian," ujar Iqbal, Jumat (18/8/2023).

Lanjut Iqbal, aparat kepolisian seharusnya melakukan upaya penegakan hukum. Serta memberantas segala bentuk perjudian dan tindak kriminal lainnya. Bukan malah berkolaborasi dengan bandar judi togel.

"Tindakan oknum polisi yang meminta uang ke pelaku tindak pidana perjudian, dapat dikategorikan sebagai suatu perbuatan manipulasi atau rekayasa sebuah perkara. Perbuatan itu dapat diancam jeratan hukum pidana, pelanggaran peraturan disiplin Polri, serta pelanggaran Kode Etik Profesi Polri (KEPP)," ujar Iqbal. 

Baca juga: Personel Polsek Stabat Turut Ditangkap Deninteldam I/BB Terkait Judi Togel, Ini Jawaban Kapolsek

Terkait hal tersebut, Iqbal berharap, persoalan itu dapat ditindaklanjuti secara tegas dengan prosedur yang berlaku. 

"Jika kasus ini tidak kunjung selesai, maka sudah selayaknya Kapolres Langkat diganti. Karna, beliau dinilai tidak mampu untuk menyelesaikan persoalan yang ada di wilayah hukum Kabupaten Langkat" tutup Iqbal.

Sementara itu, baru-baru ini sebuah video seorang pria bernama Supriatin selaku koordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang membuat pengakuan yang mengejutkan. 

Supriatin mengatakan jika Polres Langkat serta beberapa polsek jajaran menerima upeti atau uang setoran hingga puluhan juta. 

Tak hanya itu, parahnya personel yang bertugas di Polsek Stabat berinisial Aipda JPH, juga disebut-sebut sebagai koodinator lapangan (korlap) judi jenis togel di Kecamatan Stabat dan Secanggang.

Meski demikian, saat ini Supriatin koordinator togel yang ditangkap petugas Detasemen Intelijen Kodam I/Bukit Barisan telah mengubah keterangannya usai diserahkan ke polisi oleh TNI.

Dalam video baru yang diduga direkam di kantor polisi, Supriatin membantah semua pengakuannya yang sempat direkam anggota Deninteldam I/Bukit Barisan.

Supriatin justru menuduh prajurit Kodam I/Bukit Barisan mengintimidasi dirinya soal setoran ke polisi. 

Baca juga: Kordinator Togel di Stabat Ngaku Diintimidasi Intel Kodam saat Buat Pernyataan Setoran ke Polisi

Dalam video terbarunya, Supriatin yang ditangkap TNI AD itu meralat seluruh pernyataannya mengenai setoran judi.

Dia menyebut, semua setoran itu tidak ada dan hanya karangan belaka karena dikelilingi tentara, meski dia sempat menunjukkan bukti transfer.

"Nah, masalah uang yang saya transfer Rp 25 juta ke Kanit Pidum Herman itu tidak ada. Yang dibilang ke Polres itu juga tidak ada. Ke Polsek itu juga tidak ada semua," ucap Supriatin.

(cr23/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved