TRIBUNWIKI
SOSOK TNI Laksamana Muda TNI Kresno Buntoro, Angkat Bicara dalam Kasus Mayor Dedi Hasibuan
Baru-baru ini, Laksma TNI Kresno Buntoro mengemban jabatan baru sebagai Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI (Kababinkum TNI).
Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Setelah diperiksa kasus puluhan prajurit TNI Kodam Bukit Barisan yang mendatangi Polrestabes Medan menimbulkan beragam pertanyaan.
Salah satunya soal Mayor Dedi Hasibuan seorang perwira TNI yang menjadi penasihat hukum bagi keponakannya Ahmad Rosid Hasibuan (ARH) dalam kasus pemalsuan tanda tangan pembelian tanah.
Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI Laksamana Muda TNI Kresno Buntoro menjelaskan, bahwa ada aturan yang memperbolehkan seorang perwira TNI menjadi penasihat hukum sipil.
Hal ini didasari oleh surat Mahkamah Agung Surat Edaran Nomor 2 tahun 1971 yaitu Pegawai Negeri Sipil atau anggota militer dapat melakukan pekerjaan sebagai pembela atau sebagai penasehat hukum di tiga pengadilan.
Lantas Siapakah Sosok TNI Laksamana Muda TNI Kresno Buntoro ?
Kresno Buntoro, seorang perwira tinggi TNI-AL kelahiran 26 Juni 1967.
Beliau menyandang pangkat Laksamana Pertama (Laksma) TNI.
Baru-baru ini, Laksma TNI Kresno Buntoro mengemban jabatan baru sebagai Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI (Kababinkum TNI).
Selain menjadi eksekutif TNI, pada tahun 2017 ia juga merupakan dosen di Universitas Indonesia.
Menurut data yang dikutip situs resmi Universitas Indonesia, Kresno Buntoro diangkat menjadi dosen di Departemen Hukum Internasional, Fakultas Hukum.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Direktur Jenderal Badan Pembinaan Hukum TNI Angkatan Darat sejak 23 Juni 2021.
Kresno Buntoro juga mengajar di Sekolah Tinggi Teknik Angkatan Laut (STTAL), Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Universitas Esa Unggul, dan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta (UPN).
Dalam hal pendidikan, beliau meraih gelar Sarjana Hukum dengan spesialisasi Hukum Internasional dari Universitas Diponegoro Semarang.
Beliau meraih gelar Master di bidang Hukum Internasional Publik dari University of Nottingham, Inggris.
Beliau meraih gelar PhD di bidang Keamanan Maritim dan Transnasional dari University of Wollongong, Australia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SosokTNI-Laksamana-Muda-TNI-Kresno-Buntoro.jpg)