Perdagangan Manusia

Ibu Jual Bayinya yang Berusia 6 Bulan Seharga Rp 11 Juta ke Warga Medan melalui Media Sosial

Seorang ibu di Batam tega jual jual bayinya yang masih berusia enam bulan ke warga Medan.

|
Via doisongphapluat
Foto ilustrasi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang ibu di Batam tega jual jual bayinya yang masih berusia enam bulan ke warga Medan.

Penjualan bayi itu bermula ketika ibu tersebut bergabung dalam sebuah grup media sosial di Facebook.

Di dalam grup Facebook tersebut, ibu dari bayi itu kemudian berkomunikasi dengan seorang wanita dari Medan, Sumatera Utara yang berniat membeli bayinya.

Berdasarkan informasi yang beredar, ibu tersebut tega menjual bayinya lantaran dirinya tidak ingin mengurus anaknya.

Dilansir dari Kompas.com, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Bernufus Budi Hartono, menyatakan bahwa ibu berinisial AHA menjual anaknya seharga Rp 11 juta kepada warga Medan, Sumatera Utara.

Kasus penjualan bayi itu terungkap setelah sang nenek membuat laporan ke Polisi.

Kini AHA telah ditangkap dan sedang dalam pemeriksaan oleh pihak berwajib.

"Saat ini pelaku sudah kami amankan dan masih dalam pemeriksaan," kata Budi dilansir dari Kompas.com, Selasa (1/8/2023) malam.

Saat ini, motif pelaku menjual bayinya belum diketahui dengan pasti, namun hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa pelaku diduga belum siap untuk mengurus bayinya.

"Tapi ini masih dugaan sementara, karena masih banyak saksi yang belum dilakukan pemeriksaan," jelas Budi.

Selain AHA, polisi juga telah mengamankan BUS, wanita yang merupakan pembeli serta IR, pacar dari AHA yang merupakan makelar sindikat perdagangan bayi.

Pelaku BUS ditangkap di kediamannya di Medan, Sumatera Utara (Sumut), dan pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap beberapa pelaku lain yang diduga terlibat dalam kasus perdagangan bayi ini.

"Pelaku BUS kami amankan di kediamannya di Medan, Sumatera Utara (Sumut) dan saat ini kami juga masih melakukan pengejaran terhadap beberapa pelaku lainnya yang diduga terlibat dari kasus perdagangan bayi tersebut," ucap Budi.

Kronologi kasus ini dimulai dari kecurigaan nenek korban yang tidak melihat cucu dan anaknya saat pulang dari bekerja.

Nenek korban mencoba menghubungi AHA namun tidak diangkat.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved