Sengketa Lahan
Dibentak Warga, Pemerintah Kecamatan Pantai Labu Balik Kanan saat Akan Mengukur Tanah Milik Janda
Namun, pengukuran gagal dilakukan, karena keluarga T Mahanip menghalangi pemerintah desa untuk melakukan pengukuran.
Penulis: Indra Gunawan |
"Kami enggak mau melapor ke polisi. Suruh saja dia (Eli Santi Siagian) yang melapor. Kami enggak mau pokoknya melapor. Kami enggak pernah menjual," kata anak T Mahanip.
Saat itu, Kades, Sekcam, Kabag Hukum hingga Satpol PP yang diturunkan pun habis dibentak-bentak.
Polisi sempat menenangkan, tapi mereka tetap bersikeras melarang petugas melakukan pengukuran.
Eli Santi Siagian pun sempat ikut dimaki-maki oleh keluarga T Mahanip.
Ia merasa keluarga T Mahanip sangat zalim, karena tidak mengakui proses jual beli tanah yang sudah dilakukan sejak tahun 2005.
Eli mengatakan, kalau memang tidak ada proses jual beli tanah, maka tidak akan mungkin SK kepala desa bisa terbit.
Saat ini, Eli justru memegang SK kepala desa yang lama, yang saat itu mengetahui proses jual beli.
"Kalau saya sebagai pemilik tanah yang sah berharap bisa diukur ulang supaya bisa jadi SK Camat. Saya sudah jauh-jauh datang dari Tapanuli kemarin, karena ada agenda untuk pengukuran. Kan sudah berulang kali dilakukan mediasi dan hasil akhirnya ukur ulang, karena mereka tidak mau juga melaporkan hal ini ke polisi. Sudah berbulan bulan saya ajukan permohonan masa seperti ini hasilnya," kata Eli Santi.
Keluarga T Mahanip juga sempat mau menyerang wartawan di lokasi.
Mereka merasa tidak senang dengan kehadiran wartawan.
Terkait hal ini, Sekcam Aziz yang datang mewakili Camat mengaku sempat bingung untuk menyelesaikan masalah ini.
Hal ini lantaran Eli Santi punya alas hak, sementara keluarga T Mahanip tidak mempunyai apapun.
Keluarga T Mahanip pun tidak mau membawa kasus ini ke pidana meski mengaku tidak pernah menjual.
"Nanti saya kordinasikan lagilah sama Pak Camat. Masih dikirimkan dulu ini. Karena kalau untuk mediasi lagi sepertinya sudah enggaklah. Sudah berulang kali mediasi. Hari ini sebenarnya jadwalnya pengukuran, tapi seperti inilah situasinya. Kita dorong mereka sebenarnya untuk melaporkan ke Polres tapi tidak mau," kata Aziz.
Kabag Hukum juga mengaku belum punya petunjuk untuk kasus ini selanjutnya.
Meski ketika pemerintah mau melakukan pengukuran dihalang-halangi, tapi belum ada sikap untuk hal itu.
Karena tidak mau memperpanjang debat saat ini semua aparat pemerintah pun balik kanan.
(dra/tribun-medan.com)
| SOSOK Yai Mim, Eks Dosen UIN Malang, Pertahankan Tanah Wakaf Berakhir Dihujat dan Diusir |
|
|---|
| Kodam I/Bukit Barisan Dituding Tidak Punya Hati Nurani ke Petani Ramunia, Kapendam: Silakan Gugat |
|
|---|
| Dituding Caplok Lahan, Warga Huta Bagasan Desak Bupati Asahan Cabut Izin PT Sari Perdasa Raya |
|
|---|
| Warga Huta Bagasan Desak Bupati Asahan Cabut Izin PT Sari Perdasa Raya Dicabut |
|
|---|
| Tak Punya Nyali, Pemerintah Kecamatan Pantai Labu tak Kunjung Proses Permohonan Janda Soal SK Tanah |
|
|---|