Penculikan dan Penganiayaan Bak Koboy di Sergai, Dua Otak Pelaku Masih Diburu

Pihaknya masih memburu dua otak pelaku yang menginstruksikan penculikan dan penganiayaan tersebut.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Eti Wahyuni
HO
Dua preman pelaku penculikan bernama Aminurahim alias Amin Caki dan Resi saat diamankan pihak kepolisian 

TRIBUN-MEDAN.com, SEI RAMPAH - Polisi masih memburu dua otak pelaku yang mendalangi penculikan dan penganiayaan terhadap dua warga Lingkungan X, Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai beberapa hari lalu.

Kasat Reskrim Polres Sergai AKP Yoga Mahendra mengatakan, saat ini dua orang sudah diamankan petugas. Pihaknya masih memburu dua otak pelaku yang menginstruksikan penculikan dan penganiayaan tersebut.

"Dua orang sudah kita amankan sejauh ini dan dua orang otak pelaku masih kami lakukan pencarian," kata Yoga, Selasa (5/7/2023).

Ada pun dua otak pelaku dalam penculikan dan penyerangan tersebut, adalah Nakkok Sitanggang dan Maruba Sitanggang. Keduanya diketahui warga Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai.

"Dua otak pelaku itu adalah Nakkok dan Maruba yang saat ini masih terus dilakukan pencarian," kata Yoga.

Berdasarkan keterangan dari dua pelaku yang sudah diamankan petugas, peristiwa koboy puluhan preman itu dilatarbelakangi adanya kasus pelemparan mobil yang dilakukan oleh korban. Meski begitu polisi masih menelusuri penyebab lain dari kasus pidana itu.

"Berdasarkan dari keterangan pelaku katanya mobil milik Nakkok dilempar saat melintas sehingga mereka melakukan penyerangan dan penculikan. Meski begitu kami masih terus kembangkan," ujar Yoga.

Baca juga: Korban Penculikan Buka Suara, Ngaku Kepala Dihantam Senjata Api, Mata Lebam

Kasus penyerangan dan penculikan oleh puluhan preman terjadi Rabu (20/7/2023) dini hari. Dua orang korban bernama Andika Pratama dan Muhamad Alfatih Sinaga. Keduanya diculik oleh pelaku dari depan rumahnya. Dengan menggunakan senjata tajam dan satu pucuk senjata api para pelaku membawa paksa keduanya menggunakan mobil.

Berdasarkan keterangan korban, dari video wawancara yang diterima Tribun Medan, Minggu (23/7), kedua korban dianiaya menggunakan senjata api dan senjata tajam.

"Mereka pukul kepala seperti menggunakan ujung senjata api. Itu ada sebanyak dua kali karena saat itu mereka mau masukan akun ke dalam mobil cuma aku kan ada sedikit perlawanan, jadi mereka pukul kepala aku sama mata aku juga," kata Muhamad Alfatih.

Akibat peristiwa itu, kepala Alfatih robek dan juga memar pada bagian mata. Menurut korban, kejadian itu bermula saat adanya suara ribut-ribut di depan rumahnya. Ternyata keributan itu dilakukan sekelompok orang yang mencari dirinya.

"Awalnya kan ada ribut-ribut dari depan rumah. Saya sebagai warga situ mau nolong, katanya ada maling. Tiba-tiba ada dua mobil dan kendaraan yang datang. Mereka langsung paksa saya dan kawan saya masuk mobil, seperti yang ada di CCTV itu," kata Alfatih.

Tak hanya di situ, Alfatih dan satu temannya Andika Pratama kemudian dibawa ke dalam sebuah gudang. Di Sana para pelaku kembali melakukan penganiayaan.

"Sewaktu di mobil mata kami ditutup. Kemudian kami dimasukkan ke dalam gudang gitu dan di sana kami dipukul juga. Ini badan saya banyak dipukul pelaku," kata Alfatih.

Jika Alfatih dipukul senjata api, temannya Andika mengalami luka bacok pada bagian punggung.
"Ini punggung saya ada 20 jahitan dibacok Sajam," kata Andika.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved