Kasus Penjualan Ginjal
Polisi Bongkar Sindikat Penjualan Ginjal, Korban Dengan Ekonomi Rentan jadi Incaran Pelaku
Dalam pengungkapan ini, pelaku mengincar korban yang tergolong dalam kelompok ekonomi rentan, atau yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri berhasil mengungkap sindikat perdagangan organ tubuh manusia jaringan internasional, Jumat (21/7/2023).
Di mana, para pelaku menjual Ginjal manusia ke luar negeri.
Dalam pengungkapan ini, pelaku mengincar korban yang tergolong dalam kelompok ekonomi rentan, atau yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
"Kami perlu sampaikan bahwa tindak pidana saat ini, terkait dengan tindak pidana perdagangan orang yang meliputi perekrutan, pengangkutan, penampungan, pemindahan, termasuk dengan memanfaatkan posisi rentan dengan tujuan eksploitasi," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, dikutip dari TribunSumsel.com.
Baca juga: Pilu Korban Penjualan Ginjal, Janji Ditawari Kerja, di Kamboja Ginjal Diambil, Dikasih Rp150 Jt
Hengki memerinci, para korban itu ada yang berprofesi sebagai pedagang hingga seorang lulusan strata-2 yang tidak bekerja.
"Profesi korban ini ada pedagang, ada guru privat, bahkan calon donor ini ada yang S2 dari universitas ternama, karena tidak ada kerjaan dari dampak pandemi (Covid-19) ini," ungkap Hengki.
"Kemudian juga ada buruh, sekuriti, dan sebagainya. Jadi, motifnya sebagian besar adalah ekonomi dan posisi rentan ini dimanfaatkan oleh sindikat ini," jelas dia.
Untuk proses transplantasi organ tubuh akan dilakukan di Kamboja. Di mana, pelaku akan menyiapkan seluruh dokumen untuk korban berangkat ke Kamboja.
Baca juga: Sebuah Rumah di Bekasi Diduga Jadi Markas Penjualan Ginjal Jaringan Internasional Digerebek Polisi
Hengki mengatakan, dalam sekali melakukan transplantasi, korban akan menerima uang ratusan juta.
"Rp 135 juta dibayar ke donor, sindikat terima uang Rp 65 juta untuk setiap satu orang," tutur Hengki.'
Menurut keterangan dari pendonor, kata Hengki organ tubuh tersebut dijual di negara-negara Asia.
"Menurut keterangan para donor, penerima ginjal-ginjal itu juga berasal dari berbagai negara, yakni India, China, Malaysia, dan Singapura," imbuh dia.
Ia mengatakan, para pelaku juga memiliki komunitas di jejaring media sosial, guna merekrut para korban.
"Dua grup itu yakni Donor Ginjal Indonesia dan Donor Ginjal Luar Negeri," kata dia.
Baca juga: Markas Penjualan Ginjal di Bekasi Digrebek, Para Korban Ditawari Rp 135 Juta dan Dibawa ke Kamboja
Dari hasi penggrebekan yang dilakukan di rumah kontrakan perumahan Villa Mutiara Gading, Setia Asih, Tarumajaya, Bekasi Regency, Bekasi, Jawa Barat, Kepolisian juga berhasil mengamankan tersangka lain, yakni D.
| RUPS-LB Bank Sumut Kukuhkan Jajaran Direksi Baru, Berikut Daftar Namanya |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| SELENGKAPNYA Perubahan Tim Pengacara Nadiem Makarim: Hotman Paris Hutapea Dicoret, Ini Alasannya! |
|
|---|
| TAMPANG NAF, Wanita Habisi Tetangganya Gegara Ditagih Rp12 Juta, Pamer Nongkrong Usai Membunuh |
|
|---|
| Disindir PSI soal Nenek-nenek Puluhan Tahun Jabat Ketum Partai, PDIP: Jokowi Jilat Ludahnya Sendiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pelaku-sindikat-jaringan-internasional.jpg)