Ibadah Haji

CERITA Sunarto, Jemaah Haji Asal Karo, Temui Berbagai Bahasa & Cara Beribadah Saat di Tanah Suci

Sunarto mengatakan ia tergolong yang sanggup dari sisi kesehatan diantara 10 jemaah haji asal dari Kabupaten Karo.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Sunarto, jemaah haji asal kabupaten Karo, yang tergabung dalam kloter 9, saat tiba di Asrama Haji Medan, Kamis (13/7/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Menginjakkan kaki di Tanah Suci, adalah anugrah terbesar yang dirasakan Sunarto, jemaah haji asal Kabupaten Karo, yang tergabung dalam Kloter 9, Jemaah Haji Sumatera Utara tahun 2023.

Dari perjalanannya ini, menorehkan berbagai kisah menarik untuknya, mulai dari rasa takjub akan kemegahan Kabbah, juga merasa bertambah pengetahuan melihat beragam umat dari berbagai negara disana.

"Hal paling berkesan itu, ketika bertemu dengan umat muslim dari berbagai negara, rasanya takjub saja, di Indonesia aja udah beragam suku, disana dari mulai kulit putih hingga kulit hitam dan sebagainya ada ketemu, liat kanan kiri, semua rasanya mau diajak ngobrol, cuman keterbatasan bahasa, cuman sekedar salam seadanya," ujar Sunarto, saat ditemui di Asrama Haji Medan, Kamis (13/7/2023).

Meskipun demikian banyaknya perbedaan, tapi tidak sedikitpun menjadi kendala dalam melaksanakan ibadah, semua saling membantu.

Sebab, semuanya yang hadir disana merupakan hamba Allah yang telah bersatu.

“Memang kita mengarah syiar agama itu, memang harus mencakup sebesar dan sekecil apapun itu kita harus bisa menyesuaikan,” jelasnya.

Seluruh momen saat menunaikan ibadah haji, ia mengatakan seluruhnya sangat berkesan.

Banyak hal yang tidak terduga pun dihadapi Sunarto, mulai dari mengurus para lansia di sekitarnya, juga saat menjajaki Masjidil Haram.

“Dalam arti menerima panggilan Allah, begitu lah hikmah daripada yang ada. Banyak sebenarnya, sesuatu itu memang seperti tidak terduga. Namun, semuanya terjadi. Salah satu contohnya kita beribadah di masjid haram dari sini tak terduga kalau manusianya begitu ramai,” tuturnya.

Sunarto mengatakan ia tergolong yang sanggup dari sisi kesehatan diantara 10 jemaah haji asal dari Kabupaten Karo.

“Secara fisik tidak sehat semua dan sudah lansia. Jadi kemana-mana agak sulit. Alhamdulillah saya keliling saya tandai sudutnya mana-mana saja dan bagaimana disana,” ungkapnya.

Meskipun begitu, Sunarto tetap iikut serta dalam membantu satu kloternya. Apalagi satu kamar dengannya

“Sangat. Karena siapa lagi kalau bukan kita. Satu kamar kita,” pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved