Berita Medan

Cerita Muslim Simbolon Saat Berada di Muzdalifah, Banyak Jemaah Pingsan karena Suhu Capai 49 Derajat

Para jemaah yang terlantar di Muzdalifah tak hanya terkendala akan bus yang lambat menjemput

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Muslim Simbolon bersama sang Ayah di Asrama Haji Medan, Senin (10/7/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Pelaksanaan Haji tahun 2023 diharapkan berjalan sempurna dengan segala persiapan yang telah dilakukan, namun hal tersebut tak sepenuhnya terbebas dari beberapa kendala. 

Salah satunya moment ketika para jemaah terlantar saat berada di Muzdalifah, keterlambatan bus, tidak tersedianya pasokan air dan makanan, membuat puluhan jemaah Indonesia pingsan saat itu. 

Muslim Simbolon yang menyaksikan langsung kepanikan dan kegelisahan pada jamaah kala itu, turut menggugah hatinya untuk berbuat sesuatu. 

"Saya menjadi jemaah terakhir yang keluar dari sana, saya tidak berfikir diri saya lagi, demi memastikan jemaah lainnya dalam kondisi baik-baik saja, meskipun situasi puluhan jemaah pingsan tidak dapat dihindari," cerita Muslim kepada Media, saat tiba di Asrama Haji Medan, Senin (10/7/2023). 

Para jemaah yang terlantar di Muzdalifah tak hanya terkendala akan bus yang lambat menjemput, tetapi juga karena tidak adanya pasokan air minum serta makanan. 

Pada akhirnya beberapa jemaah perlahan diangkut dengan membajak bus yang lewat, hal ini dilakukan beberapa jemaah, termasuk Muslim sendiri untuk mengatasi kepanikan yang terjadi saat itu. 

"Karena saya orang lapangan saya hanya berfiikir, saya harus membantu, tidak ada lagi memikirkan diri sendiri. Ya saya ikut turut membantu, jadi kita atasi kondisi panas disana, kita buat karpet itu jadi tenda," katanya. 

Ungkap Muslim keterlambatan bus sekitar 12 jam, dengan kondisi di sana tidak ada teduhan dan fasilitas, sehingga jemaah banyak yang pingsan, juga cuaca yang mencapai 49 derajat celcius saat itu. 

Keterlambatan bus di Muzdalifah, keterlambatan pasokan air minum dan makanan, ambulan tidak ada, juga kondisi tempat tidur yang memprihatinkan di Mina. 

Meskipun beragam kendala itu, Muslim mengaku tetap berterimakasih dengan pemerintah yang cepat tanggap. 

Disebutnya tidak ada korban jiwa dari kejadian di Muzdalifah, hanya puluhan jemaah yang harus mendapat perawatan medis. 

"Syukur kementerian agama dan DPR RI cepat tanggap, langsung turun dan lebih bijak menanggapi permasalahan yang terjadi. Namun, begitulah kondisi disana, ya harapan kita kedepan lebih jelas koordinasi antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesua, sehingga tidak ada kejadian terulang," pungkasnya. 

Muslim Simbolon bersama ayahnya tiba di tanah air hari ini, Senin (10/7/2023) yang tergabung dalam kloter 6.

Para jemaah tiba di Debarkasi Medan pada pukul 08.44 WIB dan tiba di Asrama Haji Medan sekira pukul 10.45 WIB. 

(cr26/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved