Viral Medsos

5 Fakta Kakek-Nenek Ini Pulang ke Rumah Lewat Saluran Air, Jalan ke Rumahnya Ditutup Tembok Hotel

Rumah Ngadenin dan Nur yang kini sudah tak dihuni lagi berada di Jalan Raya Jatiwaringin, RT 03 RW 04, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/FIRDA JANATI
JALAN KELUAR MASUK RUMAH DITUTUP TEMBOK - Rumah Ngadenin (63) di Jalan Raya Jatiwaringin, RT 03 RW 04, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, yang akses keluar masuk rumah telah ditutup tembok hotel setinggi 15 meter. Pada Minggu (9/7/2023), Ngadenin menunjukkan tingginya tembok hotel yang menutupi depan, belakang dan samping rumahnya. (KOMPAS.com/FIRDA JANATI) 

Bagian depan dibuat untuk berdagang sate dan tongseng.

Sementara itu, rumahnya berada di bagian belakang, menyatu dengan kedainya.

Namun, selang beberapa lama kemudian, tetangga Ngadenin yang berjualan ayam bakar menjual lahannya ke pengusaha hotel.

Ngadenin lalu dipaksa dengan ancaman apabila tidak menjual lahan kepada pengusaha hotel. Tak punya kuasa, Ngadenin akhirnya menyerah.

"Saya ditakut-takuti kalau enggak mau jual ke dia (pemilik hotel), nanti saya ditakut-takuti akan dikurung, ditutup (akses jalan) akhirnya saya nyerah," tutur Ngadenin.

Sedihnya, harga jual yang ditawarkan pihak hotel tidak seberapa. Ngadenin hanya bisa membeli rumah kecil yang tak jauh dari lokasi.

"Ditawar harganya sangat sangat rendah, tidak sesuai kalau buat beli rumah pengganti enggak dapet, setengah saja enggak dapat," kata dia.

Semula terdapat akses jalan

Ngadenin membeli rumah yang kini aksesnya telah ditutup. Saat awal membeli dan tinggal selama 10 tahun, akses jalan masih tersedia.

Kemudian, para pemilik lahan di sekitar rumahnya menjual ke pihak hotel. Termasuk juga tanah wakaf yang dijual.

"Saya beli di sini awalnya ada jalan, katanya sudah diwakafkan, tapi akhirnya dijual semua ke hotel sama jalannya saya enggak tahu," ucap dia.

Penutupan akses terjadi selama tiga tahun. Pihak hotel menutup jalan tanpa memberitahu Ngadenin dan keluarganya.

Tiga rumah terdampak

Selain Ngadenin, terdapat dua orang tetangganya yang bernasib serupa. Namun satu di antaranya telah menjual ke pihak hotel.

Kini, hanya tersisa rumah Ngadenin dan Peni. Ngadenin tidak lagi menempati rumahnya lantaran kondisinya sudah tidak layak huni. Begitu juga dengan Peni.

"Tadinya ada tiga rumah, tapi sekarang hanya sisa dua, rumah saya dan Bu Peni. Rumah Pak Marno sudah dijual," kata Ngadenin.

(*/tribun-medan.com)

Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul:Akses Ditutupi Tembok Hotel, Lansia di Bekasi Pulang ke Rumah Lewat Saluran Air

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved