PSDS
PSDS Dijual Rp 5 Miliar, Berikut Alasan Manajemen, Tanggapan Suporter hingga Pengamat
PSDS Deliserdang yang kini bersiap untuk menghadapi Liga 2 Indonesia siap untuk dijual. PSDS Deliserdang dijual Rp 5 M.
Meski saat ini klub suporter BSA baru terbentuk namun Darma Sucipto pernah juga bersama memimpin kelompok suporter bernama LAPAN yang merupakan singkatan dari Laskar Panglima Nayan di era tahun 2000an.
Saat itu ia pun menjadi Sekretaris LAPAN. Terkait rencana penjualan PSDS ini Darma pun menaruh harapan agar PSDS tetap berada di Deli Serdang khususnya di Lubuk Pakam.
"Kitapun masih pahamnya namanya masih setahun baru jadi PT. Maksih memaklumi kalau finansial seperti sekarang ini (sulit). Tapi dengar ini mau dijual terkejut juga. Ya kalau dijual dengan tidak mengganti nama, julukan dan home base nggak masalah juga tapikan yang namanya industri sepakbola kan kalau sudah berpindah tangan ya bisa pindah juga klub itu dan hilang, "kata Darma.
Pria yang juga menjadi seorang guru ini berpendapat berat rasanya PSDS bisa bertahan di Deli Serdang apabila sudah dipegang oleh pemilik baru.
Bahkan katanya kalau ada yang minat bisa saja betul-betul pindah dan berganti nama. Dan sebaliknya belum tentu ada yang minat untuk membeli kalau nama klub, julukan dan home base tidak boleh berganti seperti yang disyaratkan managemen.
"Kalau sudah menjadi sebuah PT ini dibuatlah kemajuan untuk industrinya apa saja. Kan banyak yang bisa dikerjakan. Untuk menopang perusahaan. Ya namanya perusahaan apa saja yang bisa dikerjakan untuk kemajuan sebuah perusahaan ya dilakukan. Kan tertera juga itu di kolom PT nya jenis-jenis usahanya, kan ada itu, "kata Darma.
"Misalnya baju home industrinya itulah dikembangkan. PSDS bisa bangkit asal bagus bangun komunikasi dengan yang di bawah. Pengurus pun yang tenar pun kayaknya Pak Cinwa saja kayaknya (yang begitu peduli), " ucap Darma.
(dra/tribun-medan.com)
Tanggapan Pengamat
Kabar mengejutkan datang dari satu di antara kontestan Liga Nusantara musim 2023/2024, asal Sumatera Utara, PSDS Deliserdang. Betapa tidak, jelang bergulirnya kompetisi, tim berjuluk Traktor Kuning itu diwacanakan bakal dijual.
Keputusan itu lantaran manajemen menghadapi masalah pendanaan yang berlarut-larut. Terkait kabar ini, pengamat sepakbola Sumatera Utara, Indra Efendi Rangkuti menyebut, keputusan itu merupakan keharusan.
"Saya rasa ini memang keharusan karena Liga 2 adalah liga profesional. Jadi harus ada investasi modal dalam sebuah grup dan bukan donasi, apalagi penggunaan APBD seperti di era Liga 3," katanya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Rabu (5/7/2023) malam.
Indra juga mengingatkan, agar manajemen PSDS Deliserdang harus segera berbentuk Perseroan Terbatas (PT) sebagai syarat klub profesional. Hal itu mengingat klub bisa mengelola keuangan tim secara profesional sesuai dengan regulasi dari federasi.
Kepada calon pembeli PSDS nantinya, Indra juga mengingatkan untuk mempersiapkan beberapa hal sebagai langkah preventif.
Keputusan itu bilangnya, untuk menghindari sengketa keuangan ke depannya di dalam tim.
"Pertama calon pembeli mesti melihat dulu kelengkapan dan kondisi manajemen yang ada di PT yang dibentuk PSDS. Kedua mesti jelas posisi si investor apakah menjadi pemilik saham yang real, seperti di PT atau cuma diminta menjadi donatur," ujarnya.
| PSDS Belum Bisa Turunkan Ibrahim Bahsoun, Andalkan Noriki Akada saat Bertandang Lawan Sriwijaya FC |
|
|---|
| PSDS Deli Serdang Dikandaskan PSPS Riau, Ini Respons Pelatih Traktor Kuning Zefrizal |
|
|---|
| PSDS Kembali Datangkan Pemain Asing untuk Persiapan Menghadapi PSPS Riau |
|
|---|
| Jelang Putaran Kedua Liga 2, PSDS Datangkan Pemain Kamerun Aziz Kamga |
|
|---|
| PSDS Deliserdang Tunjuk Zefrizal Duduki Kursi Pelatih, Gantikan Susanto yang Mengundurkan Diri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PSDS-Latihan-Lagi-Juli-2023.jpg)