Kisah Pelaku UMKM

Pelaku UMKM 'Sulap' Daun Kelor dan Buah Mangrove Jadi Minuman Segar

Walidayna Elita Yusrah, pelaku UMKM di Kecamatan Medan Marelan 'sulap' daun kelor dan buah magrove jadi minuman segar

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Array A Argus
HO
Walidayna Elita Yusrah, Pelaku UMKM binaan Kecamatan Medan Marelan saat menunjukkan produk makanan dan minuman segar dari daun kelor dan mangrove. Dijelaskannya, dalam sehari produk miliknya tersebut bisa terjual 100-200 per harinya. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Walidayna Elita Yusrah, pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menangah) binaan Kecamatan Medan Marelan 'menyulap' daun kelor dan buah mangrove menjadi cemilan dan miuman segar.

Menurut Walidayna, camilan yang dibuat itu berupa emping, biskuit, dan bolu kering. 

"Selain biskuit dari daun kelor, kami juga berinovasi dengan memproduksi minuman segar serta permen yang terbuat dari buah mangrove," katanya, Minggu (2/7/2023).

Baca juga: Ikut Meriahkan KPR BRI Property EXPO 2023, Pelaku UMKM Mengaku Penjualan Meningkat

Walidayna mengatakan, setiap produk minuman miliknya dijual mulai dari harga Rp 5.000 hingga Rp 15.000 saja.

"Kalau biskuit daun kelor kami jual Rp 20.000, coklat daun kelor dam pie nenas per pack diharga Rp 4.000," jelasnya.

Diceritakannya, saat ini produknya belum masuk pasa internasional.

Hanya saja, untuk penjualan produk sudah mencapai 100-200 bungkus setiap harinya.

Baca juga: Hanya 164 Pelaku UMKM yang Daftar HAKI, Padahal Sangat Penting dan Syaratnya Mudah

Dijelaskannya, sejauh ini pihak kecamatan cukup membantu dalam pemasaran dan packaging produk miliknya.

"Mulai usahanya sejak 2015. Namun omset penjualan meningkat sejak Pandemi Covid-19. Alhamdulillah, ternyata banyak yang suka. Bahkan ada yang sudah jadi langganan," jelasnya. 

Disinggung kenapa memilih mengolah daun kelor, Walidayna mengatakan bahwa tumbuhan tersebut memiliki banyak manfaat.

"Gimana ya, daun kelor itu banyak manfaatnya. Kemudian bahannya mudah ditemui dan diolah. Untuk pembuatan setiap produk tidak perlu memakan waktu yang cukup lama. Makanya saya fokus mengembangkan usaha ini. Apalagi, sekarang sudah ada pelanggan," jelasnya.

Baca juga: Memperingati HUT ke-43 Dekranas, Kementerian BUMN Gelar Talkshow Literasi Keuangan untuk Pelaku UMKM

Walidayna juga mengaku tidak pernah mengalami kesulitan dalam proses pembuatan makanan dan minumannya tersebut 

"Tidak ada, karena kita senang mengerjakan sesuat yamg memang saya suka. Walaupun capek, tapi kalau lihat dagangan laku itu senang luar biasa," tukasnya

Sementara itu, Camat Medan Marelan Anshari Hasibuan mengungkapkan pihaknya terus memberikan pendampingan dan pembinaan. 

Baca juga: Ikut Meriahkan Ramadan Fair, Pelaku UMKM Mengaku Penjualan Meningkat

"Selain dari Diskopumkmperindag, kita dari pihak kecamatan juga memamerkan produk UMKK di setiap acara kedinasan maupun di kecamatan dan kelurahan," ucapnya. 

Untuk itu, Anshari berharap, agar pelaku UMKM tidak segan untuk datang ke Kantornya. Agar produknya dapat dibantu dalam hal pemasaran dan packaging.(cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved