Niat dan Keistimewaan Puasa Arafah dan Tarwiyah, Mendulang Pahala Melimpah Jelang Idul Adha

Karena itu Ustadz Adi Hidayat mengimbau agar memperbanyak mengingat kesalahan yang telah diperbuat lalu beristighfar memohon

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Dedy Kurniawan
Ho/ Tribun-Medan.com
Al Quran Doa Pagi Hari 

TRIBUN-MEDAN.com - Ibadah puasa sunnah Arafah menjadi amalan yang dianjurkan Nabi Muhammad.

Pahala pada bulan Dzulhijjah begitu istimewa diberikan Allah SWT.

Berikut niat dan tata cara Puasa Arafah. Ustadz Adi Hidayat ( UAH) beri penjelasan tentang Puasa Arafah ini.

Baca juga: Kapolri Ngamuk AKP SW Jadi Calo Masuk Bintara Polri Tipu Tukang Bubur 310 Juta: Pecat, Pidanakan!

Baca juga: AMA Goes To Campus Hadir di IBBI University

Kapan Puasa Arafah dilakukan?. Puasa Arafah adalah Puasa Sunnah yang dikerjakan bulan Zulhijah.

Sedangkan waktu pengerjaanya pada 9 Zulhjah yakni ketika jamaah haji sedang melakukan wukuq di Arafah atau satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Puasa ini sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.

Baca juga: Nisya Ahmad Jadi Saksi, Syahnaz Sadiqah Pernah Pacari 2 Pria Sekaligus hingga Dijuluki Playgirl

Lalu bagaimana cara mengerjakan puasa Arafah dan nilai pahala yang didapat?

 

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan keutamaan yang didapatkan umat muslim kala menunaikan puasa Arafah adalah sangat besar pahalanya.

"Menggugurkan dosa setahun ke belakang, tidak disebutkan kecil atau besar. Artinya jangankan yang kecil dosa besar pun berpeluang untuk diampuni," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ceramah Pendek.

Meski demikian, tidak semua umat muslim yang mengerjakan puasa Arafah mendapatkan pahala tersebut.

Syaratnya adalah bagi yang mengerjakan puasa Arafah harus sesuai dengan sunnahnya.

Baca juga: Pembunuh Fonda Harianingsih Sempat Bakar Pakaian untuk Hilangkan Jejak, Joko Cacat Setelah Ditangkap

Bagaimana petunjuk sunnah puasa Arafah?

Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan nama Arafah bukan untuk menginformasikan waktu, namun cenderung kepada cara yang dilakukan dalam berpuasanya.

"Berpuasalah Anda di hari sebelum Idul Adha itu seperti orang wukuf di Arafah, Orang wukuf pertama kali aktivitasnya taubat, maka saat Anda puasa Arafah isi dengan taubat, kenali kekurangan diri Anda," papar UAH.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved