Miris Bayi Tertimpa Besi Timbangan Posyandu, Kepala Berdarah, Sikap Nakes Bikin Ibu Sakit Hati

Miris nasib bayi mungil ini. Kepala bayi bocor setelah jatuh dari timbangan besi di Posyandu. Orangtua mengamuk dan kecewa dengan

Editor: Dedy Kurniawan
HO
Ilustrasi bayi). 

Kemudian kedua anaknya ditimbang di timbangan besi yang berbentuk seperti ayunan.

"Nurut lah anak saya buat ditimbang di timbangan dacin posisi memang seperti ayunan diam ga berontak anaknya jadi pecicilan anteng," tandasnya.

Zena kaget ketika mendengar anaknya yang pertama jatuh dari timbangan besi dan posisi besi menindih perut korban.

"Tiba-tiba buk aja jatuh. Jatuh itu karena putus tali timbangan ke si kayu penahannya, terus lihat kondisi anak saya, posisi timbangan udah di atas perutnya."

"Jadi saya kira tidak kena kepala, pada saat itu anak saya kan masih diam kaget terus kata saya ya udah ga apa apa bu karena saya kira di perut (jatuhnya)" ujarnya.

Dari luar tidak terlihat luka di kepala korban karena berjilbab, tapi setelah jilbab dibuka terlihat ada bagian kepala yang bocor diduga terkena besi timbangan.

"Saya buka ternyata darahnya udah banyak banget, di situ langsung dari pihak nakesnya ngambil tisu untuk nahan luka kepalanya."

"Terus langsung bawa aja ke Puskesmas dan mendapat penangaan medis dengan dua kali jahitan di bagian kepala," bebernya.

Menurutnya timbangan besi yang digunakan posyandu tidak sesuai standar Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Ibadah-ibadah Nabi Muhammad Jelang Idul Adha, Mulai Puasa Arafah dan Tarwiyah

Baca juga: Ibadah-ibadah Nabi Muhammad Jelang Idul Adha, Mulai Puasa Arafah dan Tarwiyah

Setelah beberapa hari berlalu, korban sering mengeluhkan sakit kepala dan demam.

Zena mengaku kesulitan mendapat surat rujukan untuk melakukan CT Scan guna memastikan kondisi kepala anaknya.

"Anak saya panasnya naik turun, selalu mengeluh sakit di bagian kepala, uring-uringan rewel, tidur tidak nyenyak."

"Hak anak saya untuk kesembuhan dan keselamatan di masa depan belum terlaksana. Kekhawatiran saya sebagai ibunya sampai sekarang masih terbayang-bayang," tandasnya.

Atas inisiden ini, Zena berharap Pemkot Bekasi memberikan perhatian serius terhadap anaknya.

"Masa harus ada anak yang meninggal dulu baru ditangani dengan serius," pungkasnya.

 

(*/Tribun-Medan.com) 

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved