Viral Medsos
Nasib Jakarta Akan Berubah Menjadi Lautan, Pakar: Tenggelamnya Diprediksi Jauh Lebih Cepat
Ada berbagai alasan mengapa kota-kota pesisir tenggelam, namun infrastruktur yang dibangun manusia berperan menurunkan tanah.
“Butuh pencairan es yang meningkat pada level tertentu sampai kedua level itu bertemu,” jelas Steven D’Hondt.
Selain menjadi salah satu penulis studi New York, D’Hondt adalah salah satu dari tiga penulis studi tahun 2022 yang menggunakan citra satelit untuk mengukur tingkat penurunan muka tanah di 99 kota pesisir di seluruh dunia.
“Jika penurunan muka tanah berlanjut dengan laju seperti baru-baru ini, kota-kota ini terancam banjir besar lebih cepat dari yang diprediksi,” tulis D’Hondt dan rekannya Pei Chin Wu dan Matt Wei, yang juga dari University of Rhode Island.
Kota-kota di Asia Tenggara kerap muncul dalam daftar kota yang mengalami penurunan muka tanah paling cepat.
Sebagian wilayah Jakarta mengalami penurunan antara 2 mm - 5 cm per tahun.
Selain Jakarta - yang statusnya sebagai ibu kota akan digantikan oleh Ibu Kota Nusantara yang sedang dibangun di Kalimantan Timur -, Manila (Filipina), Chittagong (Bangladesh), Karachi (Pakistan), dan Tianjin (China) juga sudah mengalami kerusakan infrastruktur dan sering banjir.
Sementara itu, meskipun bukan kota pesisir, Mexico City tenggelam dengan kecepatan 50 sentimeter per tahun, level yang mencengangkan karena Spanyol yang mengeringkan akuifer di bawahnya ketika mereka menjajahnya.
Menurut penelitian, butuh waktu 150 tahun sebelum penurunan itu berhenti, dan setara dengan 30 meter penurunan muka tanah tambahan.
Namun kota-kota pesisirlah yang menjadi fokus penelitian D'Hondt dan rekan-rekannya.
Sebagian besar wilayah Semarang Jawa Tengah misalnya, tenggelam dengan kecepatan 2-3 cm per tahun, sementara sebagian besar wilayah di utara Teluk Tampa, Florida, tenggelam dengan kecepatan 6 milimeter setiap tahun.
Wei mengatakan, beberapa tingkat penurunan ini terjadi secara alami. Namun, hal ini dapat dipercepat oleh manusia, tidak hanya oleh beban bangunan kita, tapi juga oleh ekstraksi air tanah dan produksi minyak dan gas yang berada di kedalaman. Beberapa tingkat penurunan ini terjadi secara alami, kata Wei.
Tetapi, hal ini dapat dipercepat oleh manusia – tidak hanya oleh beban bangunan kita, tetapi juga oleh ekstraksi air tanah dan produksi minyak dan gas kita yang berada di kedalaman.
Kontribusi relatif dari masing-masing fenomena ini, kata Wei, "bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, sehingga menantang untuk memahami dan mengatasi penurunan muka tanah pesisir".
Apakah ada solusinya?
Tetapi kita harus mengatasinya. Air yang naik menyebabkan kerusakan jauh sebelum terjadi banjir, sebab air pasang dapat menenggelamkan semua perahu.
Jakarta
tenggelam
jakarta akan jadi lautan
jakarta akan tenggelam lebih cepat
penurunan daratan jakarta
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/jakarta-banjir_20171211_172439.jpg)