Viral Medsos

Nasib Jakarta Akan Berubah Menjadi Lautan, Pakar: Tenggelamnya Diprediksi Jauh Lebih Cepat

Ada berbagai alasan mengapa kota-kota pesisir tenggelam, namun infrastruktur yang dibangun manusia berperan menurunkan tanah.

Editor: AbdiTumanggor
facebook
Potret Jl Gatot Subroto Jakarta Tergenang Banjir. 

TRIBUN-MEDAN.COM -  Nasib DKI Jakarta Akan Berubah Menjadi Lautan, Pakar: Tenggelamnya Diprediksi Jauh Lebih Cepat.

Berkaca pada daratan Kota New York yang sebagian telah tenggelam.

Hal itu karena dibebani oleh gedung-gedung pencakar lainnya.

Kota ini bukanlah satu-satunya kota pesisir yang bernasib serupa.

Berhubung permukaan laut juga meningkat, bisakah kota-kota ini diselamatkan?

Pada 27 September 1889, para pekerja menyelesaikan bagian terakhir pada The Tower.

Gedung 11 lantai itu, berkat struktur kerangka bajanya, dianggap sebagai gedung pencakar langit pertama di Kota New York.

The Tower Building telah lama hilang, namun pembangunannya menandai dimulainya pesta konstruksi yang masih terus berlanjut.

Di Kota New York seluas 777 kilometer persegi, terdapat 762 juta ton beton, kaca dan baja, berdasarkan perkiraan para peneliti United States Geological Survey (USGS).

Meskipun data itu menggeneralisasi jenis-jenis material bangunan, jumlah yang luar biasa itu belum termasuk perlengkapan dan furnitur di dalam jutaan bangunan itu.

Data itu juga belum termasuk infrastruktur transportasi yang menghubungkan satu sama lain, serta 8,5 juta orang yang menghuninya.

Seluruh bobot itu berdampak luar biasa terhadap tanah tempat material dibangun.

Tanah itu, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Mei, tenggelam 1-2 milimeter per tahun.

Sebagian disebabkan oleh tekanan dari bangunan-bangunan di atasnya.

Menurut para ahli, itu juga dipengaruhi penurunan muka tanah terhadap permukaan laut.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved