Berita Foto: Omzet Penjualan Perlengkapan Haji Mengalami Penurunan 40 Persen Dibanding Tahun Lalu
Menurut pedagang adanya tambahan biaya haji, menyebabkan daya beli semakin berkurang.
Penulis: M Daniel Effendi Siregar | Editor: M Daniel Effendi Siregar
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pedagang melayani calon pembeli perlengkapan haji di Pajak Ikan Lama, Medan, Sabtu (20/5/2023). Pedagang mengaku, penjualan perlengkapan haji seperti mukena, kain ihram, peci dan sepatu mengalami penurunan sebesar 20-40 persen dibandingkan tahun lalu.
Menjelang keberangkatan ibadah haji 1444 Hijriah, sejumlah toko perlengkapan haji di Jalan Kereta Api, Kota Medan mulai diserbu pembeli. Meski mulai ramai diburu, namun penjualan menurun dibanding tahun lalu. Seorang pedagang Achmad Sofyan, mengatakan penjualan perlengkapan haji tahun 2023 ini mengalami penurunan sekitar 40 persen dibandingkan tahun lalu.
Penurunan penjualan dirasakan Sofyan, walaupun tahun ini kuota haji Indonesia ditambah. Menurut pedagang adanya tambahan biaya haji, menyebabkan daya beli semakin berkurang. Ia juga tetap mensyukuri pembeli mulai ramai di tokonya, hingga dari luar daerah.
"Untuk penjualan mulai meningkat ya, namun kalau dibanding dengan tahun lalu mengalami penurunan. Padahal, di tahun ini kuota haji Indonesia ditambah. Kalau dipersentasekan penurunan penjualan perlengkapan ini mencapai 40 persen dari tahun lalu," katanya.
Lebih lanjut, Sofyan menyebut selain dari Kota Medan yang datang membeli perlengkapan haji di toko tempatnya ada juga dari Aceh, Tapanuli Selatan, Padanglawas Utara, Rantauprapat, Mandailingnatal dan Langkat.
Jenis perlengkapan haji yang dijual ada kain ihram, Ikat pinggang haji, handuk, sarung, sepatu dan lain-lain. Rata-rata harga perlengkapan haji dibandrol dari puluhan ribu sampai dengan jutaan ribu rupiah.
Untuk perlengkapan haji yang dijual tentunya untuk memenuhi kebutuhan dari para jemaah calon haji dan itu bermacam-macam jenisnya. Mulai dari kebutuhan aksesoris dari kepala hingga ujung kaki, dengan harga di kisaran Rp 20 ribu hingga jutaan rupiah.
“Ada topi, manset tangan, sajadah, kaos kaki, kerudung, hingga baju dan celana. Yang paling banyak dibeli sama mereka itu mesti jilbab dan mukena,” tutupnya.
(sir/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/20052023_PERLENGKAPAN_HAJI_DANIL_SIREGAR_2jpg.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/20052023_PERLENGKAPAN_HAJI_DANIL_SIREGAR_3jpg.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/20052023_PERLENGKAPAN_HAJI_DANIL_SIREGARjpg.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/20052023_PERLENGKAPAN_HAJI_DANIL_SIREGAR_5jpg.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/20052023_PERLENGKAPAN_HAJI_DANIL_SIREGAR_4jpg.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/20052023_PERLENGKAPAN_HAJI_DANIL_SIREGAR_1jpg.jpg)