Honorer Tidak Gajian

HUT Kota Binjai Dirayakan Gegap Gempita, Tapi Honorer Medis Menjerit Belum Gajian

Di saat Kota Binjai merayakan hari ulang tahun yang ke 151 dengan gegap gempita, di sisi lain honorer tenaga medis malah belum gajian

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/SATIA
Suasana RSUD DR Djoelham, di Jalan Sultan Hasanuddin, Kota Binjai, Rabu (28/7/2021).(TRIBUN MEDAN/SATIA) 

TRIBUN-MEDAN.COM,BINJAI - Ditengah kemeriahan HUT ke-151 Kota Binjai, Sumatera Utara, ada pemandangan ironis yang menyayat hati.

Ratusan tenaga medis honorer yang bekerja di RSUD Djoelham Binjai justru belum gajian.

Ada 250 tenaga medis honorer yang belum mendapatkan haknya pada bulan Mei 2023 ini. 

"Bulan ini yang belum keluar. Bahkan setiap bulannya, enggak jelas keluar (gaji) tanggal berapa. Suka-suka saja mau tanggal berapa keluar (gaji)," kata tenaga medis, minta namanya dirahasiakan, Jumat (19/5/2023). 

Baca juga: Kabur Hingga ke Riau, Pelaku Curanmor Ini Akhirnya Masuk Sel Polsek Labuhan Ruku

Sumber menyesalkan, masih ada gaji tenaga medis yang menunggak pada hari jadi Kota Binjai.

Ironisnya lagi, HUT Kota Binjai berlangsung meriah dengan menelan anggaran yang tidak sedikit. 

"Tidak ada perbedaan honorer dengan outsourcing. Sama saja, kami diperpanjang setiap tahun," kata sumber.

Menurut sumber, ketika mereka menanyakan gaji, alasannya selalu tidak ada uang.

Baca juga: Bella Elisha Purba, Siswi SMP Hilang dari Rumah, Keluarga Curiga Dibawa Kabur Seseorang

"Mereka malah tertawa. Kewajiban selalu dituntut, tapi hak dilambat-lambatkan," sambungnya. 

Sumber menambahkan, pejabat berwenang di rumah sakit milik Pemko Binjai itu juga kerap memberi ancaman kepada tenaga medis honorer dan outsourcing yang kerap bertanya pencairan gaji mereka.

Ditambah lagi, tanggal gajian juga tak menentu.

"Kalau enggak senang, keluar. Masih banyak orang yang mau kerja di Djoelham ini," ujar sumber menirukan ucapan pejabat terkait di RSUD Djoelham saat ditanya soal gaji. 

Baca juga: Samsul Tarigan Dibiarkan Berkeliaran, Ustaz Khairul Ghazali Tagih Janji Kapolri Soal Potong Kepala

Karena hal itu, para tenaga medis tersebut memilih diam. 

"Daripada dikeluarkan, mending diam. Cari kerja susah zaman sekarang," ucapnya.

Selain itu, tambah sumber, ada juga uang jaga malam yang tidak cair tahun 2022 lalu. 

"Uang jasa jaga malam dibayar per 3 bulan. Dananya masuk tahun anggaran 2022, tapi jasa kami di Oktober, November dan Desember tidak dibayarkan karena uang tidak ada. Kami masih berharap, itu dapat dicairkan. Ketika ditanya itu (uang jaga malam), jawaban mereka enggak ada uang," ujarnya.

Baca juga: TERONGKAR Alur Dugaan Penggelapan 12 Kg Sabu di Polda Sumut, Nama Kasubdit II Ikut Terseret

Direktur RSUD Djoelham, dr David Tambunan tak menampik jika ada tenaga medis honorer yang belum gajian.

Alasannya, gajian honorer ini ditunda.

"Untuk diketahui, bahwa gaji pegawai honorer RSUD tidak tersimpan di rekening rumah sakit, tetapi harus dibuatkan SPD ( surat penyediaan dana) nya ke BPKPAD (dinas keuangan). Itu sudah dijalankan. Sehingga saat ini rumah sakit menunggu proses pencairan anggaran tersebut," ujar dr David. 

Baca juga: 9 Penyidik Dit Res Narkoba Polda Sumut Dilapor Gelapkan 12 Kg Sabu Tangkapan

Tak hanya itu, David juga menyinggung soal uang jasa jaga malam.

David menambahkan, uang jasa jaga malam bukan belum dibayarkan, tapi memang tidak dibayarkan lagi. 

"Karena pada P-APBD tahun 2022 lalu, tidak dianggarkan lagi di DPA RSUD. Hal ini sudah melalui pembahasan dan disetujui oleh DPRD," tutup dr David. (cr23/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved