Ekspor Karet
Permintaan dari China Merosot, Ekspor Karet Sumut Anjlok
Ekspor karet Sumut anjlok setelah China mengurani permintaannya sebanyak 2.282 ton
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Sempat mengalami peningkatan pada Maret 2023, kini Kinerja ekspor komoditas karet di Sumatera Utara pada pengapalan April 2023 mengalami penurunan yang cukup tajam.
Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah mengatakan bahwa saat ini total volume ekspor karet alam Sumatera Utara pada pengapalan April sebesar 22.387 ton atau menurun 29.2 persen YoY dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Baca juga: Anak Kombes M Rendra Salipu Terlibat Dugaan Penganiayaan Bentak Suruh Ken Minta Ampun
Hal tersebut dikarenakan, China yang merupakan negara tujuan ekspor mengalami penurunan volume yang paling besar sehingga menyebabkan pengapalan pada April 2023 merosot.
"Negara tujuan dengan volume penurunan paling besar adalah China, yaitu berkurang 2.282 ton dibandingkan pengapalan bulan lalu," katanya, Selasa (9/5/2023).
Secara kumulatif, pengapalan Januari-April 2023 juga mengalami penurunan menjadi 112.118 ton atau menurun 13.01 persen YoY dibandingkan periode yang sama pada lalu.
Baca juga: Gaya Arogan AKBP Achiruddin Emosi Hingga Bentak Saksi saat Rekonstruksi : Jangan Ngarang Kau Ya
Normalnya, ekspor bulanan mencapai 40 ribu ton.
"Penurunan volume ekspor karet ke China karena lemahnya permintaan yang dipicu rendahnya harga transaksi sehingga produsen Indonesia menahan penjualan untuk menghindari kerugian yang lebih dalam," sebutnya.
Ada 28 negara tujuan ekspor pada April, adapun 5 tujuan utama ialah Jepang 35.6 persen atau sebanyak 7.969 ton, Brazill 11.1 persen atau 2.479 ton, Kanada 7.6 persen atau 1.701 ton, AS 7.3 persen 1.625 ton dan Turki 6.8 persen atau sebanyak 1.512 ton.
Edy memprediksi ekspor karet Sumut pada pengapalan Mei 2023 akan mengalami peningkatan yang positif.
Baca juga: Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Pengetahuan Kuantitatif, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk UGM
"Diperkirakan ekspor pengapalan Mei masih ada peningkatan seiring dengan adanya kekhawatiran berkurangnya produksi karet alam karena adanya cuaca panas yang ekstrim di beberapa negara produsen utama karet alam," ungkapnya.
Adapun harga karet TSR20 di bursa berjangka Singaoura (SGX) pada penutupan 8 Mei 2023 tercatat 139.1 sen AS per kilogram atau lebih tinggi sekitar 3.8 sen AS dari rataan bulan April.
"Saat ini, harga karet masih belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan yang signifikan, Sedangkan produksi kebun karet di Sumatera Utara diperkirakan masih belum normal karena adanya anomali cuaca panas yang ekstrim," pungkasnya.(cr10/Tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Nilai-Ekspor-Karet-Sumut-Tahun-2022.jpg)