TRIBUN WIKI

CERITA Eli Mardiana Lubis, Niat ke Medan Berkuliah Malah Jadi Mualaf

Sebelumnya menjadi muslim, ibu empat orang anak ini bernama Elisabeth Mardiana Lubis merupakan warga Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.

|
Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Eli Mardiana Lubis saat membagikan ceritanya menjadi mualaf di Masjid Ghaudiyah Jalan KH Zainul Arifin, Kota Medan, Sabtu (15/4/2023). 

Waktu itu, Eli sudah dalam kondisi hamil tujuh bulan.

"Mamak nelpon, ditanya kapan pulang karena itu menjelang natal dan tahun baru. Posisi saya itu hamil tujuh bulan, jadi sudah nggak tau mau jawab," ungkapnya.

Dikatakannya, karena sudah kebingungan ia pun kemudian berkata jujur dengan orang tua bahwa dia telah menikah dan menjadi mualaf.

Mendengarkan jawaban sang anak, ibunya pun seketika syok dan pingsan hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan sempat di rawat selama tiga hari.

"Ku bilang sama mamak ku, kalau aku sudah masuk Islam dan sudah menikah, lagi hamil tujuh bulan. Langsung emosi mamak, sampai nggak sadarkan diri," bebernya.

Sontak, kejadian itu membuat semua keluarganya heboh karena ia merupakan satu-satunya anggota keluarga yang masuk Islam.

Padahal, keluarganya merupakan keluarga yang taat dan kakeknya juga merupakan seorang pendeta.

"Mamak marah besar sama aku, nggak dianggap lagi aku anaknya," katanya.

Dia bercerita, selang dua bulan kemudian ketika akan melahirkan anak pertama, dirinya sempat mengalami kesulitan.

"Mau lahiran itu, tidak keluar - keluar. Akhirnya suami beranikan diri untuk nelpon mamak, katanya gitu kalau sulit lahiran, harus minta maaf dulu," ungkapnya.

"Aku pun minta maaf, nggak lama dari situ jam tujuh saya ngomong sama mamak jam 10 lahiran normal," sambungnya.

Semenjak itulah, keluarganya kini sudah memanfaatkannya dan telah menerimanya lagi sebagai muslim, terlebih anak pertamanya itu merupakan laki-laki.

Setelah pernikahan, ia dan suami telah dikaruniai empat orang anak. Namun, satu diantaranya telah meninggal dunia.

"Sekarang keluarga sudah nerima, jadi kalau pulang kampung pun sekarang mamak di kampung itu nyuruh tetangga yang muslim untuk masak," ucapnya.

Eli mengatakan, setelah memeluk agama Islam ada keterangan sendiri yang dirasakannya, padahal dulu ia merupakan orang yang tidak taat beribadah terutama untuk datang ke gereja.

"Karena memang dari dulu sudah ada tanda-tanda saya mau masuk Islam, waktu sekolah dulu itu di rapot saya dibikin sama sekolah agama saya Islam," ujarnya.

"Itu mamak sampai datang ke sekolah, marah - marah. Dia bilang anak saya Kristen bukan Islam, kok di rapot di bikin Islam. Itu rapot waktu SD sampai SMP," katanya sambil tersenyum.

(Cr11/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved