Berita Sumut

Kurir Paket di Batubara Diancam Pakai Sajam, Konsumen Tak Mau Bayar Paket COD yang Sudah Dibuka

Dalam rekaman video tersebut, terlihat seorang pria dengan memegang parang memaksa kurir pengiriman paket COD untuk pergi dari lokasi.

|

"Sudah ada kesepakatan kami. Dibilangnya iya, dibukanya. Jadi disitu memang tertulis dua buah, namun saat dibuka hanya satu. Melihat itu, dia ga mau bayar, padahal sudah dibilangnya mau dibayar. Saya terangkan kalau ini tidak dibayarkan, nanti kami yang dipotong gajinya," kata Chandra kepada Tribun Medan, Jumat(14/4/2023) melalui jaringan telepon.

Ia mengaku, sudah beberapa kali mengantar paket ke daerah Desa Suka Ramai, dan pernah beberapa kali mengantar paket ke kerabat sang ibu.

"Tapi kalau ke yang ibu ini baru sekali ini. Selama ini ke istri adeknya ibu itu(pria membawa sajam). Diapun ga menggunakan COD, tapi dia dibayarnya cash. Ibu ini, pakai COD," katanya.

Karena sudah pernah mengantar ke Lokasi, Chandra langsung menyerahkan paketnya dan mempercayai bahwa paket tersebut akan dibayarkan oleh sang ibu berbaju kuning.

Namun, alih-alih hendak dibayar, Chandra malah menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari pelanggan tersebut hingga diancam dengan senjata tajam.

"Ini yang viral video kedua. Yang pertama, saya di usir dengan celurit itu di hantam-hantamnya ke tanah. Tapi tidak terekam, makanya saya balik lagi ketempat ibu itu, dan merekam video yang kedua, dengan maksud untuk melaporkan kejadian ini ke grup WhatsApp kantor agar saya tidak ganti rugi uang paket milik ibu itu," katanya.

Namun, tanpa disadarinya, video miliknya tersebut telah tersebar di media sosial hingga diketahui oleh orang tuanya yang memaksa untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

"Saya pulang jam 6, tiba-tiba orang tua saya tau dan mengajak saya untuk melaporkan kejadian pengancaman ini ke Polisi," ujarnya.

Baca juga: Kurir Paket Mendadak Jadi Dora The Explorer saat Cari Uang COD, Penerima Paket Bikin Pesan Begini

Menurutnya kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan pada Kamis (14/4/2023) yang dijembatani oleh kantor tempat Chandra bekerja.

Sementara Agus Dwiyanto, rekan Chandra berharap kejadian kesalahpahaman seperti ini tidak terulang kembali.

"Kami sebagai kurir ya berharapnya pelanggan itu sebaiknya terlebih dahulu mengetahui sop bagaimana COD. Jangan kejadian seperti ini terulang kembali, bahkan sampai mengancam menggunakan sajam," kata Agus.

Tambahnya, pelanggan semestinya bijak dalam berbelanja dan memilah produk dari toko-toko yang sudah terpercaya dan memiliki ranting yang tinggi.

(cr2/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved