Pembunuhan

Motif Ramadhan Hasibuan Habisi Nyawa Mahasiswi Polmed, Sakit Hati Korban Lontarkan Kata-kata Ini

Pelaku merasa tidak terima dituduh sebagai pencuri laptop. Antara pelaku dan korban pun saling mengenal karena pelaku pernah bekerja di indekos korban

TRIBUN MEDAN/HO
Muhammad Ramadhan Hasibuan, pembunuh mahasiswi Polmed. 

Rahul menjelaskan, ketika tiba di dalam kostan tersebut ia bersama temannya yang lain yang langsung naik ke lantai dua, karena kamar korban berada di atas.

Setibanya di dalam kamar korban, ia melihat kondisi korban sudah berlumuran darah terbaring lemas.

"Kondisinya sudah berdarah-darah, punggungnya sudah koyak, darahnya berserak di tempat tidur," ungkapnya.

Setelah itu, Rahul menjelaskan korban langsung di evakuasi keluar dari dalam kamarnya dan langsung dibawa ke rumah sakit USU untuk menjalani perawatan.

"Dia duduk di lantai sudah oyong, cuma dipunggung koyak nampak daging. Begitu kami turunkan langsung temennya pesankan taksi online, dan dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Amatan tribun-medan, saat ini petugas kepolisian sedang berada di lokasi kejadian. Tampak juga mobil Inafis Polrestabes Medan baru tiba ke lokasi.

Diketahui, korban merupakan mahasiswi Politeknik Medan.

Saksi Lihat Pria Masuk ke Kost Korban

Sebelum terjadi insiden penikaman brutal itu, para penghuni kost yang lain sempat melihat ada pria yang tidak dikenal masuk ke dalam kostan.

Padahal, kostan khusus putri itu memang dilarang untuk dimasuki oleh laki - laki.

Menurut Salsabila penghuni kost di depan kamar korban, sebelum kejadian ada pria yang tak dikenal masuk ke areal kostan.

Saat itu, pria misterius itu sempat melihat-lihat para penghuni kost yang lain di lantai bawah dan lalu naik ke lantai atas.

"Tadi ada kawan-kawan yang di kamar bawah lagi buat takjil. Kemudian masuk cowok itu liat-liat orang itu," kata Salsabila kepada Tribun-medan, Jumat (7/4/2023).

"Karena di lihat-lihat terus orang itu takut, habis itu cowok itu masuk ke lantai atas. Pas Jumatan tadi kejadiannya," sambungnya.

Ia menjelaskan, korban tinggal di kostan tersebut kurang lebih sudah satu tahun. Namun, dia mengaku tidak terlalu mengenal korban.

"Baru dua semester, tinggal di sini dari awal masuk kuliah dia satu tahun yang lalu. Kawasan ini nggak boleh masuk cowo memang," sebutnya.

Terpisah, penghuni kost lainnya Nurul juga mengaku sempat melihat ada seorang pria misterius masuk ke dalam kost mereka.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved