Berita Sumut

Anak Pedagang Takjil di Siantar Dipukuli Hingga Luka 7 Jahitan, Begini Kronologinya

Bagus Teguh Wijaya, anak pedagang takjil di Kota Pematangsiantar mendapat luka tujuh jahitan, usai dianiaya pemuda.

|
Penulis: Alija Magribi |
HO
Bagus Teguh Wijaya, anak pedagang takjil di Jalan Kartini, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar mendapat luka tujuh jahitan usai dianiaya pemuda yang sempat ribut dengan orangtuanya. 

TRIBUN-MEDAN.com SIANTAR - Bagus Teguh Wijaya, anak pedagang takjil di Jalan Kartini, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar mendapat luka tujuh jahitan, usai dianiaya pemuda yang sempat ribut dengan orangtuanya. 

Ayah Bagus, yakni Eko Diansyah mengatakan awal mula pemukulan yang menimpa anaknya berawal saat dirinya mengendarai becak barang di Jalan Senam pekan lalu.

Baca juga: Alasan Polisi Belum Adanya Tersangka di Kasus Dugaan Penganiayaan Melibatkan 2 Anggota DPRD Medan  

Saat itu, kebetulan suara becak yang ia kendarai cukup keras. 

''Awalnya kita di Jalan Senam. Kita narik becak. Bawa becak barang. Memang becak kita ada suara besar.  Lewat dia (pelaku) nggeber motornya. Kemudian kami cekcok. Kemudian dia nanya “Nggak sor kau?” Ya aku ladeni. Habis itu aku pikir selesailah," kata Eko, Senin (3/4/2023). 

Eko pun mengaku dirinya kemudian membawa barang ke lokasi takjil di Jalan Kartini.

Namun demikian, pelaku yang disebut-sebut bernama Rasmi Nasution terus-menerus meneror.

"Kebetulan Jalan Senam itu kan rumah mertua," katanya. 

Lanjut Eko, konflik pun memuncak tatkala dia dan anaknya mengantar lauk jualan takjil di Jalan Kartini pada Selasa (28/3/2023). 

"Datang dia dari belakang memukuli tanpa ada pembicaraan. Dia datang sama anaknya. Kemudian istri nyuruh anak saya melerai. Tapi anak saya tiba-tiba dicucuk sama si Trasmi ini pakai kikir. Terakhir dia lari lah," katanya. 

Eko pun melaporkan kasus penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap anaknya ke Polres Pematangsiantar untuk mendapatkan keadilan.

Ia tak terima, pelaku memakai alat kekerasan untuk memukul anaknya hingga mendapatkan luka tujuh jahitan. 

"Kemudian, kan, ramai di sini. Ada polisi dari Polres yang arahkan lah melapor. Detik ini pun tidak ada itikad baik dia ini untuk membantu perobatan anak saya. Memang hubungan kami sudah lama tak begitu baik. (Memang) saling kenal lama lah ya," katanya. 

Baca juga: Aneh, Korban Penganiayaan Gembong Narkoba di Sergai Ajukan Damai, Polisi: Penegakan Hukum Lanjut

Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar, AKP Banuara Manurung menyampaikan, pihaknya sudah mengambil keterangan dari kedua pihak untuk melakukan penyelidikan. 

"Iya sudah diperiksa," kata Banuara. 
 
(alj/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved