Tak Lagi Jadi Presiden Amerika, Donald Trump Terancam Dipenjara, Nasibnya Kena Tuduhan Kriminal

Tak ada yang menyangka nasib Donald Trump usai tak lagi jadi presiden. Bisa-bisanya orang berstatus mantan Presiden Amerika kena tuduhan kriminal.

LIVESCIENCE
Donald Trump sedang merapikan rambut bagian depan saat sedang berkampanye. 

Trump mengatakan dirinya tidak bersalah, namun tidak membuat pernyataan langsung kepada para pendukungnya untuk turun ke jalan, seperti yang dilakukannya pekan lalu lewat jejaring sosial Truth Social.

Namun dia menyerang langsung Jaksa Penuntut Manhattan, Alvin Bragg, yang menangani kasus ini secara langsung.

Pihak berwenang di New York City sudah bersiap-siap menghadapi kemungkinan adanya kekacauan, dengan memperkuat keamanan di sekitar gedung Jaksa Penuntut.

Trump harus datang ke New York City

Keputusan juri tersebut di Amerika Serikat disebut "indictment", pada dasarnya adalah pemberitahuan resmi mengenai tuduhan kriminal namun berarti ada perintah penahanan terhadap Trump.

Dalam beberapa kasus, tertuduh diberi kesempatan untuk menyerahkan diri secara suka rela, hal yang biasa terjadi untuk kasus-kasus terkait politik tingkat tinggi di Amerika Serikat.

Kantor Jaksa Penuntut New York sudah memberikan konfirmasi jika mereka pernah menghubungi pengacara Trump untuk berkoordinasi soal penyerahan diri.

Salah seorang pengacaranya, Susan R Necheles, mengatakan kepada harian The New York Times jika Trump akan menyerahkan diri hari Selasa.

Surat perintah penahanan akan dikeluarkan bila Trump tidak datang.

Besar kemungkinan tim hukumnya akan berunding dengan pihak penuntut dalam beberapa hari ke depan untuk mengatur penyerahan diri mantan presiden tersebut.

Trump saat ini tinggal di kawasan perumahan mewah Mar-a-Lago miliknya di Florida, sehingga bagian dari perundingan adalah dia harus terbang ke New York City.

Trump bisa terbang dengan pesawat pribadinya ke New York, kemudian mendatangi gedung pengadilan di Manhattan dengan mobil untuk menghindari kerumunan massa.

Sepertinya belum tentu Trump akan diarak dengan borgol di jalan-jalan New York atau di lorong gedung pengadilan, kata seorang pengacara dan mantan jaksa penuntut di Manhattan kepada Associated Press.

Bagaimana kalau Trump menolak untuk menyerah?

Jika Trump menolak bekerja sama dengan pihak berwenang, kemungkinannya kecil akan terjadi, ia bisa memutuskan tetap berada di Mar-a-Lago.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved