Materi Belajar

Interaksi Antar Ruang: Sumber Daya Manusia Indonesia dan ASEAN, Materi Belajar Geografi Kelas 9

Sumber daya manusia Indonesia dan ASEAN akan dibahas pada materi belajar geografi kelas 9 berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Sumber daya manusia Indonesia dan ASEAN 

Sistem pendidikan Brunei Darussalam memiliki banyak kesamaan dengan negara Persemakmuran lainnya. Sistem ini dikenal dengan pola A7-3-2-2 yang menggambarkan panjang jenjang pembelajaran. Di Brunei Darussalam, SD 7 tahun, SMP 3 tahun, SMA 2 tahun, dan pra-universitas 2 tahun.

Myanmar

Jumlah penduduk Myanmar pada tahun 2016 tercatat sekitar 52,89 juta jiwa. Penduduk Myanmar terdiri dari beberapa kelompok etnis. Kelompok terbesar adalah orang Burma yang menempati daerah sekitar Sungai Irrawaddy. Sistem pendidikan Myanmar mirip dengan Inggris. Wajib belajar di Myanmar adalah sembilan tahun. 12 tahun wajib belajar berlangsung di Indonesia.

Laos

Populasi Laos pada tahun 2016 adalah sekitar 6,758 juta. Bagaimanapun, tingkat pertumbuhan populasi di Laos tidak terlalu tinggi. Populasi Laos terdiri dari beberapa kelompok etnis, termasuk Lao, Khmer, dan Yao. Orang Laos tinggal di dataran rendah dekat sungai. Apakah Anda tinggal di dekat sungai juga? Ya, etnis minoritas yang tinggal di Laos adalah Lao, Thai, Meo, Mon-Khmer, dan Tionghoa.

Pendidikan di Laos membutuhkan 5 tahun di sekolah dasar. Ini diikuti oleh 3 tahun di sekolah menengah, 3 tahun di sekolah menengah atas dan akhirnya 3 sampai 7 tahun di pra-sekolah menengah. Mata pelajaran yang diambil pada tingkat Prasekolah bergantung pada jurusan yang diambil. Pendidikan di Laos tidak cukup melek teknologi karena banyak keterbatasan.

Thailand

Tahukah Anda bahwa populasi Thailand pada tahun 2016 adalah sekitar 68,86 juta? Penduduk Thailand didominasi oleh etnis Thailand dan Laos yang merupakan tiga perempat dari total populasi. Ada juga beberapa kelompok etnis lain yang tinggal di Thailand seperti Tionghoa, Melayu, dan Mon Khmer.

Sistem pendidikan di Thailand tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Thailand menganut sistem wajib belajar sembilan tahun yang dapat ditempuh melalui sekolah reguler dan informal. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar dan pendidikan tinggi, sedangkan pendidikan informal terdiri dari ijazah kejuruan, kursus sekolah kejuruan dan program kelompok.

Filipina

Menurut World Bank, populasi Filipina pada tahun 2016 adalah sekitar 103,3 juta. Namun tahukah Anda bahwa 2/3 penduduk tinggal di pulau Luzon dan Mindanao? Nah, penduduk asli Filipina ini disebut suku Aeta. Tapi sayang sekali. Populasinya hanya 30.000 orang. Tiga kelompok etnis utama di Filipina adalah Cina, Amerika, dan Asia Selatan. Tapi ada juga orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea, dan Jepang.

Inilah fakta lain tentang Filipina! 95,5 % penduduk Filipina bisa membaca. Angka ini merupakan salah satu yang tertinggi di Asia. Ya, Filipina juga memiliki sistem pendidikan 13 tahun bagi warganya. Kebijakan ini diterapkan sebagai salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan.

Kamboja

Populasi Kamboja pada tahun 2016 adalah sekitar 15,76 juta, dengan kelompok etnis Khmer yang menjadi mayoritas. Selain orang Khmer, Kamboja dihuni oleh etnis Vietnam, etnis Tionghoa, dan Muslim Cham. Di Kamboja, mayoritas penduduknya adalah etnis Khmer dengan rasio 85 %. Sisanya adalah Muslim Vietnam, Cina, dan Cam, dalam urutan itu. Ya, kurikulum pendidikan Kamboja dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Sistem pendidikan sangat sentralistik. Ini sangat keren. Cooler Cambodia menawarkan pendidikan gratis selama 9 tahun.

Vietnam

Menurut World Bank, populasi Vietnam pada tahun 2016 adalah sekitar 92,7 juta. Sekitar 85 % populasi adalah etnis Vietnam. Sisanya adalah Tionghoa, Hmong, Thailand, Khmer, Cham, dan Montagnard (masyarakat perbukitan). Nah, orang Vietnam mengenal 5 jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak hingga universitas. Fasilitas pendidikan juga lengkap secara nasional.

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved