Pendidikan

Mahasiswa Unimed Ciptakan AgriNex, Sistem Pemupukan Cerdas Berbasis IoT dan Energi Surya

AgriNex hadir untuk menjawab persoalan klasik pertanian seperti pemborosan pupuk, rendahnya efisiensi, dan keterbatasan akses teknologi di pedesaan.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
INOVASI MAHASISWA - Tim mahasiswa UNIMED pengembang AgriNex, sistem pemupukan otomatis berbasis IoT dan energi surya, bersama dosen pembimbing Desman Jonto Sinaga, S.Pd., M.T. di Laboratorium Fakultas Teknik UNIMED 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN – Inovasi teknologi ramah lingkungan kembali hadir dari kampus Universitas Negeri Medan (UNIMED). Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Inovatif (PKM-KI), tim mahasiswa UNIMED berhasil menciptakan AgriNex (Agricultural Growth & Nutrient Exchange) sistem pemupukan otomatis berbasis Internet of Things (IoT) dan energi surya yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi serta keberlanjutan sektor pertanian.

Tim AgriNex diketuai oleh Christian Leo Vander Sitorus (Teknik Elektro 2022) bersama M. Wahyu Prawindu, Willis Martin Sitorus, Tiur Cahyati Manurung, dan Dean Siregar. Mereka dibimbing oleh Desman Jonto Sinaga, S.Pd., M.T., dosen Fakultas Teknik UNIMED.

AgriNex hadir untuk menjawab persoalan klasik pertanian seperti pemborosan pupuk, rendahnya efisiensi, dan keterbatasan akses teknologi di pedesaan.

Sistem ini menggunakan sensor NPK dan kelembapan tanah yang terhubung ke mikrokontroler ESP32, memungkinkan pembacaan kondisi lahan secara real-time.

Berdasarkan data tersebut, alat akan menyalurkan pupuk cair secara otomatis sesuai kebutuhan tanaman.

Keunggulannya tak berhenti di situ. AgriNex juga dilengkapi dashboard web interaktif yang menampilkan data pemupukan, status kesuburan tanah, hingga tingkat kelembapan secara langsung.

Sistem ini beroperasi dengan dual power system, yakni daya PLN dan panel surya portabel, sehingga tetap berfungsi di wilayah tanpa akses listrik maupun internet.

“Kami ingin menghadirkan teknologi yang benar-benar bisa digunakan di lapangan. AgriNex mampu meningkatkan efisiensi pupuk hingga 25 persen, menaikkan hasil panen minimal 20 persen, serta menghemat biaya operasional petani,” ujar Christian Leo Vander Sitorus.

Salah satu petani yang sudah mencoba alat ini, Ibu Br. Sinaga, mengaku terbantu dengan sistem otomatis AgriNex.

“Biasanya kami memupuk manual, bolak-balik ke sawah dan tak tahu tanah sudah cukup pupuk atau belum. Sekarang alat ini bisa kasih tanda kalau tanah kurang subur atau butuh air. Hemat waktu dan hemat pupuk juga,” ujarnya.

Inovasi AgriNex menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UNIMED dalam mendukung pertanian presisi dan teknologi hijau.

Dengan kombinasi energi terbarukan, sistem IoT, dan desain aplikatif, alat ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Ke depan, tim AgriNex berharap inovasi ini dapat dihilirisasi menjadi produk massal agar dapat diterapkan di berbagai wilayah Indonesia.

Melalui karya ini, UNIMED menegaskan komitmennya sebagai kampus kreatif dan adaptif yang terus mendorong mahasiswanya menghadirkan solusi teknologi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved