TERNYATA Sepatu Rp 1 Juta yang Dipakai saat Rekonstruksi Bukan Milik Mario Dandy, Pencitraan?

Sedangkan AGH tak hadir langsung, ia digantikan karena masih dibawah umur.

Sontak, proses rekontruksi penganiayaan David itu pun menjadi sorotan banyak orang,  beberapa adegan yang dilakukan oleh Mario Dandy geram publik.

Tak hanya masalah reka adegan saja yang disorot warganet di media sosial, outfit dan keadaan fisik Mario Dandy serta Shane Lukas juga  jadi perbincangan.

Uniknya, banyak warganet yang salah fokus dengan bagian kaki Mario Dandy yang penuh luka hingga korengan, diduga karena bekas gigitan nyamuk di dalam penjara.

Ada pula yang membandingkan outfit yang dipakai Mario Dandy saat proses rekontruksi, sangat berbeda dengan temannya Shane Lukas.

Dalam sebuah video yang dilansir dari akun Instagram @lambegosip, tampak warganet membandingkan outfit Mario dan Shane.

Di mana dalam video tersebut, Shane Lukas hanya mengenakan sendal jepit, sedangkan Mario Dandy mengenakan sepatu mahal dari sebuah brand ternama, yang harganya ditaksir mencapai jutaan rupiah.

"Mario Dandy pake sepatu sementara Shane Lukas pake sendal, anak pejabat emang beda!!" kata salah satu warganet.

“Mahal ya sepatu Mario, uangnya dari hasil kerja keras atau apaya? Sedangkan si Shane cuman pakai sendal jepit,” ujar yang lain.

“Waw sepatu Mario mahal, sendal si Shane cuman sendal jepit, bisa beda ya, padahal sama-sama tersangka,” kata yang lain.

Kemudian, ada warganet yang berkomentar mengenai kaki Mario yang penuh luka koreng.

"Kakinya Dandy napa korengan gitu. Mungkin gatal bekas digigit nyamuk di penjara ya," ujar warganet lain.

"Kelihatan banget ya Mario, biasa bersih ini kakiknya luka korengan, biasa mewah tiba-tiba tidur harus di atas lantai,” kata yang lain.

Kebohongan Mario Dandy dan Shane Lukas ke Satpam Komplek Saat Aniaya David
Dari reka ulang itu terkuak fakta bahwa Dandy sempat melakukan kebohongan pada satpam komplek.

Penganiayaan terhadap putra pengurus pimpinan pusat GP Ansor, David, dilakukan di rumah temannya David, saksi R.