Meski Ngaku Anggota SPSI, Preman Sok Keras Ini Tetap 'Digolkan' Polsek Delitua

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Sutrisno Syahputra, preman sok keras yang melakukan pungli terhadap pekerja proyek aspal di areal Rumah Sakit Mitra Sejati, Jalan AH Nasution, Kota Medan akhirnya ditangkap polisi. 

Warga Jalan Karya Wisata II, Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan ini 'digolkan' penyidik Polsek Delitua, meski pelaku mengaku sebagai anggota SPSI. 

Kanit Reskrim Polsek Delitua, AKP Irwanta Sembiring mengatakan, pelaku ditangkap di rumahnya pada Sabtu (11/3/2023) kemarin.

Baca juga: VIRAL Aksi Preman Sok Jago, Palak dan Minta Uang Bongkar Muat ke Petugas Pengantar Es Krim

Saat ditangkap, pelaku mengaku sebagai anggota SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia).

Meski mengaku sebagai anggota SPSI, polisi tak peduli dan tak takut.

Polisi tetap menggelandang pelaku untuk segera dipenjarakan. 

"Pengakuannya dia ini anggota SPSI," kata Irwanta, Minggu (12/3/2023). 

Irwanta mengatakan, pelaku ini kesehariannya memang tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran.

Baca juga: PREMAN SOK JAGO Ngaku SPSI, Minta Uang Bongkar Muat Mobil Ice Cream Tiap Berhenti!

"Pelaku ini tidak memiliki pekerjaan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Irwanta juga menyampaikan kepada korbannya untuk segera membuat laporan kepada polisi agar bisa melakukan proses hukum terhadap preman yang meresahkan masyarakat ini.

"Kita sarankan untuk korban membuat laporan, karena kalau tidak ada laporan pelaku ini tidak bisa diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.

Sebelumnya, beredar sebuah rekaman video aksi preman sok jago, minta setoran kepada pekerja yang mengaspal jalan.

Informasi yang diperoleh oleh Tribun-Medan, kejadian itu terjadi di areal Rumah Sakit Mitra Sejati, Jalan AH Nasution, Kota Medan.

Dalam aksinya, preman yang petentangan itu mendatangi sejumlah pekerja yang mau memperbaiki jalan.

Baca juga: Respon Polisi Soal Aksi Preman Bermartil Kerap Ancam Warga di Marelan

Preman berkaus putih itu meminta setoran kepada para pekerja dan sempat terjadi perdebatan.