Berita Sumut

Edy Rahmayadi Sebut Pemprov Sumut Anggarkan Dana Rp 364 Miliar untuk Penanganan Covid-19

Edy Rahmayadi mengatakan, selama pandemi Covid-19, pihaknya mengeluarkan anggaran yang diambil dari DAU sebanyak 14 persen atau sekitar Rp 364 miliar.

|
HO
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memaparkan berbagai upaya dan strategi yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumut, kepada Tim Juri Penilain Penghargaan Pengendalian Pandemi Covid-19 atau PPKM Award, secara virtual, Jumat (10/3/2023), di Royal Sumatera, Medan.  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyebut refocusing anggaran khusus untuk penanganan Covid-19 merupakan satu dari beberapa strategi Sumut bisa masuk dalam kategori sukses dalam pengendalian pandemi Covid-19 di tingkat nasional.

Edy Rahmayadi mengatakan, selama pandemi Covid-19, pihaknya mengeluarkan anggaran yang diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebanyak 14 persen atau sekitar Rp 364 miliar. 

Baca juga: Bekas Ajudan Edy Rahmayadi Ternyata Diduga Sering Memeras Eks Dirut Bank Sumut, Ada Bukti Transfer

Edy Rahmayadi mengaku di awal pendemi Pemprov Sumut juga merasa kewalahan dan dihantui rasa ketakutan, terutama bagi dokter dan juga tenaga medis lainnya yang berada di garda terdepan. 

"Terlebih lagi jumlah penduduk Sumut yang berkisar 16 juta orang, sangat sulit untuk dikendalikan. Namun karena peran dari universitas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, kami berkumpul dan bermusyawarah sehingga memperoleh keputusan untuk melakukan new normal," ucap Edy Rahmayadi yang memberikan keterangan kepada Tim Juri Penilaian Penghargaan Pengendalian Pandemi Covid-19 atau PPKM Award, secara virtual, Jumat (10/3/2023).

Edy mengatakan, keputusan new normal dilakukan dengan melaksanakan konsep regulasi penanganan Covid-19 dengan program 5M, yakni Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi.

Juga melaksanakan testing, tracing dan treatmen. 

Dijelaskan Edy Rahmayadi, bahwa keputusan new normal ini diambil dengan tidak melakukan lock down karena pertimbangan ekonomi rakyat.

Meskipun kepanikan terjadi akibat setiap harinya ada saja yang meninggal karena Covid-19. 

"Memastikan itu setiap harinya kami mengecek ketersediaan rumah sakit yang mencukupi dari ketersedian tempat tidur, obat-obatan dan sebagainya. Posko Covid-19 di setiap daerah juga selalu dipantau dengan memberikan data yang update setiap harinya," katanya. 

Untuk vaksinasi dijelaskan Edy Rahmayadi, Pemprov Sumut bekerja sama dengan TNI dan Polri yang melaksanakan hal tersebut.

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Ungkap Angka Prevalensi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Sumut

Dari data yang diperoleh vaknisasi pada lansia dosis satu sebanyak 95,5 persen dan dosis dua 77,86 persen.

"Kami juga melibatkan TNI dan Polri untuk melakukan vaksinasi secara door to door kepada masyarakat," katanya. 

Diketahui, PPKM award merupakan wujud apresiasi dari Pemerintah Pusat kepada representasi stakeholders yakni pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota, fasilitas pelayanan kesehatan, serta satuan TNI POLRI di daerah.

(cr14/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved