Berita Sumut

Fase Gugur Daun Jadi Penyebab Anjloknya Ekspor Karet di Sumut

Kinerja ekspor komoditas karet di Sumatera Utara pada pengapalan Februari 2023 mengalami penurunan.

HO/Tribun Medan
Musim gugur jadi penyebab anjloknya ekspor karet di Sumut 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kinerja ekspor komoditas karet di Sumatera Utara pada pengapalan Februari 2023 mengalami penurunan, setelah dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan. 

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menyebut, anjloknya ekspor karet tersebut dikarenakan perkebunan karet Sumatera Utara saat ini memasuki fase gugur daun yang berdampak pada penurunan produksi. 

Baca juga: Ekspor Karet Sumut Meningkat Jadi 29.585 Ton Dibanding Desember 2022, USA Jadi Negara Tujuan Pertama

"Realisasi ekspor karet dari Sumatera Utara untuk pengapalan Februari 2023 menurun 7 persen menjadi 27.516 ton MoM dibandingkan Januari 2023," ujar Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah, Rabu (8/3/2023) . 

Secara keseluruhan, volume ekspor pada Januari hingga Februari 2023 sebanyak 61.305 ton atau menurun sebesar 7.4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.

"Penurunan ini diutamakan karena perkebunan karet Sumatera Utara saat ini memasuki fase gugur daun yang berdampak pada penurunan produksi. Gugur daun ini adalah gugur daun alami yang terjadi setiap tahun, mulainya berbeda di setiap daerah mulai Januari hingga Maret dan berakhirnya juga bervariasi yaitu Maret dan April karena secara geografis Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur," ungkapnya. 

Adapun Negara tujuan ekspor bulan Februari terdapat sebanyak 27 negara dengan lima besar negara tujuan ekspor utama karet Sumut yang di antaranya Jepang dengan presentase 30.1 persen, USA 20.6 persen, Turki 8.6, China 7.9 persen, dan Kanada 6.5 persen. 

Dia memprediksi, Ekspor Sumut untuk pengapalan Maret 2023 masih stagnan dikarenakan kondisi bahan baku yang masih kurang. 

Baca juga: Kinerja Ekspor Karet Sumut Membaik Pada Desember 2022, Naik Sebesar 30,9 Persen

"Dengan perkataan lain, bila ada peningkatan permintaan tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan bahan baku karena produksi dari kebun karet yang ada di Sumatera Utara sebagian masih dalam fase gugur daun sehingga produksinya rendah," jelasnya

Diketahui, Harga TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada 7 Maret sebesar 139.1 sen AS per kilogram atau naik 0.3 sen AS dibandingkan harga rata-rata Februari. 

(cr10/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved