TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Lansia berinisial AN (70) dan istrinya yang nyaris dibakar hidup-hidup di dalam rumah karena dituduh sebagai dukun santet di Desa Sisoma, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan resmi melapor polisi.

Lansia ini melapor polisi atas kasus pengerusakan karena rumahnya sempat dilempar batu, hingga dilempar api saat ia dan istrinya berada di dalam.

Kemudian, ia juga melapor atas kasus penganiayaan karena sempat terluka dan dirawat di Puskesmas.

Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni menjelaskan, saat ini penyidik sedang menyelidiki kasus ini.

Baca juga: Miris, Karena Dituding Dukun Santet, Rumah Pasangan Lansia Nyaris Dibakar di Tapsel

Hari ini tim gabungan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi.

"Korban telah buat laporan ke Polsek Batang Angkola dugaan perbuatan pengerusakan dan penganiayaan. Saat ini sedang dalam proses penyelidikan untuk memastikan fakta,"kata AKBP Imam Zamroni, Selasa (7/3/2023).

Polisi menjelaskan isu dukun santet yang berkembang di masyarakat tidak benar. 

Melainkan ada permasalahan saluran air milik korban dan warga berinisial AH.

Baca juga: Bobby Nasution Ajak Warga Medan Dukung Pantarlih Lakukan Coklit Data Pemilih

Namun AH diduga memprovokasi warga lainnya hingga terjadi aksi main hakim sendiri.

Untuk itu Polisi bersama pemerintah setempat dan tokoh masyarakat sedang berupaya menyelesaikan masalah saluran air yang berujung persekusi ini.

"Karena adanya konflik pengelolaan air persawahan,perkebunan antara kedua belah pihak," ucapnya.

Kronologis kejadian

Rumah yang dihuni pasangan lansia (lanjut usia) di Desa Sisoma, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan dirusak dan nyaris dibakar warga karena adanya isu dukun santet.

AN, penghuni rumah yang sudah berusia 70 tahun dituding sebagai dukun santet oleh AH.  

AH adalah tetangga AN yang pernah berseteru terkait masalah drainase. 

Menurut Kapolsek Batang Angkola, AKP Raden Saleh, peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/3/2023) dinihari.