Berita Sumut

SADIS, Pria di Sergai Ini Dianiaya dan Dibuang ke Sungai Besitang, Berawal Penangkapan Pengedar Sabu

Juliadi alias Ego warga Dusun I, Kampung Banjar, Desa Gempolan, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdangbedagai menjadi korban penganiayaan.

|
Penulis: Anugrah Nasution |

TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Juliadi alias Ego warga Dusun I, Kampung Banjar, Desa Gempolan, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdangbedagai menjadi korban penganiayaan yang mengarah pada percobaan pembunuhan.

Penganiayaan terhadap Juliadi alias Ego bermula dari penangkapan kaki tangan gembong pengedar narkoba. 

Baca juga: Jadi Bandar Narkoba di Tanjungbalai, Sepasang Kekasih Ditangkap Polisi

Korban mengatakan, para pelaku termasuk Iwan alias Penger yang diduga sebagai pengedar narkoba melakukan penganiayaan kepadanya usai polisi melakukan penangkapan terhadap Yetno atas kasus peredaran narkoba jenis sabu sabu. 

Para pelaku menduga Ego berperan dalam penangkapan Yetno.

Hal inilah yang lantas membuat puluhan orang dari kelompok bandar narkoba Penger melakukan penganiayaan terhadap Ego karena dituding sebagai kaki tangan polisi. 

Juliadi alias Ego warga Dusun I, Kampung Banjar, Desa Gempolan, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai ternyata bermula dari penangkapan kaki tangan gembong pengedar narkoba.
Juliadi alias Ego warga Dusun I, Kampung Banjar, Desa Gempolan, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai ternyata bermula dari penangkapan kaki tangan gembong pengedar narkoba. (TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION)

"Karena katanya aku kibus, yang membuat si Yetno ketangkap polisi. Padahal aku juga tidak tau kalau dia itu ditangkap. Yetno itu anggota Penger," ujar Ego, Rabu (1/3/2023). 

Ego mengatakan, penganiayaan terhadap dirinya dilakukan kediaman Iwan alias Penger yang ada di Dusun I Gardu, Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, pada Jumat (24/2/2023) sore. 

Ayah empat orang anak itu menceritakan awalnya dia dijemput oleh Dedek, rekannya yang memintanya membeli narkoba jenis sabu. 

Ego bersama Dedek kemudian mendatangi kediaman Penger yang ada di Desa Pon. 

Namun saat tiba di sana, Ego telah ditunggu puluhan orang termasuk Penger yang langsung melakukan penganiayaan terhadapnya. 

"Awal saya dijemput temannya saya dari rumah terus  aku ke Desa Pon tempat si Penger. Di sana aku dikeroyok itu hampir 20 orang. Baru sampai dipukulin, saya jatuh lalu tangan diikat, kaki diikat, baru aku dipukuli lagi sama puluhan orang yang ada di sana diseret seret dan dipijak pijak," kata Ego. 

Akibat penganiayaan itu, Ego mengalami luka diseluruh tubuhnya.

Bahkan rusuk Ego ada yang patah. 

"Kepala ku dipukul batu, rusuk patah, kaki dipukul broti memang saat itu aku mau dimatikan sama orang itu," ujarnya 

Saat kejadian berlangsung hari hampir gelap.

Baca juga: Ibu Muda Ini Harus Berpisah dengan Bayinya Berusia 2 Bulan, Ditangkap Edarkan Narkoba

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved