Berita Viral

Kondisi Terkini David, Alami Cedera Otak dan Terancam Cacat Setelah Jadi Korban Keganasan Mario

David (17), putra pengurus GP Ansor yang dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo pada 20 Februari 2023 lalu dikabarkan masih koma di rumah sakit.

|
Tribun Medan
Video Brutal Mario Anak Pejabat Pajak, Bergaya Siu Ala Ronaldo Setelah Tendang Kepala David! 

TRIBUN-MEDAN.COM - David (17), putra pengurus GP Ansor yang dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo pada 20 Februari 2023 lalu dikabarkan masih koma di rumah sakit.

Dilansir dari Tribunnews.com, kuasa Hukum korban M Syahwan Arey mengungkapkan bahwa David sudah menunjukkan sedikit kemajuan. Namun, David belum sepenuhnya siuman.

Kemajuan ini terlihat dari GCS (glasgow coma scale), skala yang dipakai untuk mengetahui tingkat kesadaran pasien yang koma.

"Kondisi saat ini ada kemajuan dari GCS 4/15 ke 6/15," ujar Syahwan, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (24/2/2023).

Menurut Syahwan, ada pergerakan kecil di tangan dan kaki korban.

“Kami memohon dukungan dan doa dari seluruh warga Indonesia, mudah-mudahan David ada perkembangan lebih baik,” imbuhnya.

Terpisah, anggota bidang cyber dan media PP GP Ansor Ahmad Taufiq menyebutkan bahwa David terkena diffuse axonal injury.

"Menurut dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/2/2023).

Pacar dari Mario Dandy Satryo (20), AGH (15) telah diperiksa terkait buntut penganiyaan terhadap David (17). Mario Dandy menganiaya David
Pacar dari Mario Dandy Satryo (20), AGH (15) telah diperiksa terkait buntut penganiyaan terhadap David (17). Mario Dandy menganiaya David (HO)

Taufiq melanjutkan, kondisi tersebut disebabkan benturan keras seperti kecelakaan motor berkecepatan tinggi dan berakibat pada trauma mendalam di otak.

Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan menjelaskan, diffuse axonal injury adalah cedera mikroskopis pada sel saraf otak.

Cedera itu terjadi secara diffuse atau menyeluruh terutama pada salah satu bagian otak yang disebut akson.

"Terjadi karena ada trauma atau cedera kepala," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/2/2023).

Christian menerangkan, cedera kepala bisa terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau akibat benturan lain pada bagian kepala.

Menurut Christian, sebagian pasien ada yang berhasil sadar dan sembuh sempurna.

Kendati demikian, sebagian pasien juga mengalami gangguan kognitif maupun neurologis atau kecacatan, meski kondisinya telah membaik.

"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian.

"Karena kerusakan juga sampai ke pusat-pusat vital otak," imbuhnya.

(Tribunnews.com: Amalia Husnul Arofiati/ Kompas.com: Diva Lufiana Putri)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved