Tambang Ilegal
GAWAT, Tambang Ilegal Beroperasi Dekat Ibu Kota Negara Baru, Kades Sering Didatangi Polisi dan TNI
Tambang ilegal beroperasi di dekat Ibu Kota Negara baru yang ada di Kalimantan Timur. Kepala Desa ngaku sering didatangi polisi dan TNI
TRIBUN-MEDAN.COM,- Keberadaan tambang ilegal di dekat Ibu Kota Negara baru membuat resah Kepala Desa Suko Mulyo, Samin.
Samin mengatakan, dia sudah melaporkan kemana-mana keberadaan tambang ilegal ini.
Karena dirinya melapor sampai ke Presiden hingga kementerian, Samin pun mengaku kerap didatangi polisi dan TNI.
Ceritanya, Samin sudah beberapa kali melaporkan keberadaan tambang ilegal yang ada di wilayah kerjanya.
Baca juga: Bandit dan Mafia Rusak Sungai Bah Bolon, Galian C Bikin Hancur Alam di Desa Rimbun
Kebetulan, Desa Suko Mulyo ini berjarak 15 kilometer dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Belum lama ini, Samin berkirim surat laporan ke Presiden dan Menkopolhukam, dengan tembusan Kementerian KLHK, Kemeterian ESDM, Kapolri, Panglima TNI, hingga Kepala Otorita IKN.
Setelah laporan itu, ia selalu didatangi polisi dan TNI di rumah hingga di kantor desa.
Baca juga: Banyak Galian C di Kabupaten Serdangbedagai, Tapi Cuma Delapan yang Punya Izin
"Saya itu sering kali didatangi aparat, baik dari Polda maupun Kodim. Mereka datang ke kantor saya, kadang juga ke rumah," cerita Samin kepada Kompas.com melalui sambungan ponsel, Sabtu (11/2/2023).
"Setiap kali saya bikin laporan itu, aparat sering datang ke kantor dan rumah saya. Terakhir surat ke Menkopolhukam itu, saya didatangi dari Polda dua orang dan Kodim dua orang," tambah dia.
Samin mengaku sejauh ini tidak mendapat intimidasi atau ancaman saat membuat surat laporan adanya kegiatan tambang ilegal di desanya.
Baca juga: Warga Padangtualang Keluhkan Jalan Rusak, Akibat Kendaraan Overload Galian C Ilegal dan Proyek Tol
Kedatangan aparat, kata Samin, hanya mengajak dia mengobrol, mencari tahu jumlah laporan hingga ditujukan ke mana saja.
"Ada yang bilang, banyak warga sekitar terancam hilang pekerjaan jika tak ada tambang ilegal. Ya saya jawab, sebelum ada tambang ilegal di sini, warga di sini bertani, adem-adem saja hidupnya. Lagi pula warga saya sedikit saja yang kerja di tambang ilegal itu, banyak orang luar," jawab Samin.
Samin menjelaskan, mereka juga menawarkan bantuan membongkar dalang di balik aktivitas ilegal.
Baca juga: Jokowi Singgung Tambang Ilegal di Depan Panglima dan Kapolri : Tugas TNI-Polri Ada Disitu
"Mereka nanya-nanya, katanya cari informasi. Mereka bilang, siapa tahu kami bisa mengetahui siapa penambang dan siapa bekingannya. Ya saya bilang, itu ranah penegak hukum. Tinggal tangkap terus interogasi apa susahnya. Itu ranah penegak hukum, bukan warga," jawab Samin.
2 tahun beroperasi
Aktivitas tambang yang ada di Desa Suko Mulyo sudah berlangsung sejak 2020 atau sudah dua tahun lamanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tambang-ilegal-di-sekitar-IKN.jpg)