Lakalantas Maut
Nur Penumpang Audi A6 yang Menewaskan Mahasiswi Ngaku-ngaku Istri Polisi, Ini Kata Kapolres Cianjur
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan bantah pernyataan Nur, pengemudi Audi A6 bahwa dirinya istri pejabat polisi yang menewaskan Mahasiswi.
Penulis: Putri Chairunnisa | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM – Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan bantah pernyataan Nur, penumpang Audi A6 bahwa dirinya istri pejabat polisi dalam rombongan iring-iringan hingga menewaskan mahasiswi Universitas Suryakencana (Unsur), Selvi Amalia Nuraeni.
Setelah kasus ini viral di media sosial beberapa waktu lalu, Kapolres Cianjur telah menetapkan seorang tersangka, Sugeng, pengendara Audi A6 milik majikannya, Nur yang mengatakan mobilnya ikut iring-iringan tersebut atas izin sang suami.
Bersamaan dengan itu, AKBP Doni Hermawan membantah pernyataan Nur yang mengaku istri seorang perwira polisi dalam salah satu mobil dalam rombongan Polda Metro Jaya yang saat itu akan menuju ke TKP pembunuhan berantai Wowon Cs.
Baca juga: Mobil Bergoyang, Polisi Kaget Lihat Mama Muda Honorer Pemprov Asyik Masyuk dengan Pria Selingkuhan
"Nur bukan merupakan istri dari seorang anggota polisi yang tengah bertugas melakukan pengembangan kasus pembunuhan berantai Wowon Cs," kata Doni dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (29/1/23).
Ia mengatakan bahwa Nur memang berada dalam mobil bersama tersangka, namun Nur hanyalah teman dekat bukan istri dari anggota.
"Penumpang itu bukan istri dari anggota, tapi teman yang kenal dengan salah satu anggota polisi," tegasnya.
Hal itu pula yang membuat Sugeng berani mengikuti titah Nur untuk mengikuti rombongan iring-iringan itu.
Baca juga: Berita Populer Hari Ini, Isi Amplop Merah dari Prabowo Subianto hingga Amarah Wali Kota Binjai Pecah
"Mobil Audi hitam ini masuk rangkaian rombongan patwal karena pengemudi merasa jika majikannya kenal dengan seorang anggota Polisi yang ada di rombongan tersebut. Makanya, tersangka ini langsung masuk rangkaian tanpa izin," jelasnya.
Sebelumnya pengakuan Nur sebagai istri perwira kepolisian terkuak saat dirinya turut buka suara ketika sang supir ditetapkan sebagai tersangka.
Saat itu Nur mengatakan bahwa kedatangannya ke Cianjur lantaran telah memiliki janji temu dengan sang suami yang menginap di kawasan Puncak, Cipanas.
Nur menggunakan mobil tersebut juga atas arahan suaminya karena mobil yang biasa digunakannya masih di bengkel.
"Saya sudah janjian saya nyusul dari Jakarta menuju Puncak, saya telfonan sama suami, pertama kan ketemu di tempat makan Alam Sunda saya telfon suami saya kalau saya sudah sampai lalu tidak lama disitu suami saya iring-iringan, lalu saya telfonan sama suami saya, ikut ya yaudah iya ikut tutup jendelanya," kata Nur, Jumat (27/1/23).
"Saya ikut iring-iringan di belakang atas izin dari suami saya, jadi bukan kendaraan yang sengaja masuk atau menerobos rombongan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Nur juga mengatakan bahwa ia tak mengetahui terkait asal-usul mobil serta plat palsu mobil yang digunakannya.
(cr32/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Nur-23-diduga-pelaku-tabrak-lari-mahasiswi-Cianjur-Selvi.jpg)