Pembobol Rekening
Hati-hati, Sekarang Pembobol Rekening Bank Gunakan Undangan Nikah Elektronik Via WhatsApp
Bagi Anda pengguna kartu ATM harap berhati-hati. Saat ini pembobol rekening bank menggunakan undangan nikah elektronik
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Sejumlah pembobol rekening bank belakangan ini beraksi menggunakan undangan nikah elektronik yang dikirim via pesan WhatsApp.
Teranyar, kasus pembobol rekening bank modus pengiriman undangan nikah elektronik terjadi pada seorang nasabah.
Kisahnya pun ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku akan berpura-pura mengirimkan file ekstensi APK, disertai foto undangan pernikahan kepada korban.
Baca juga: TUKANG BECAK Kuras Rekening Korban Rp 320 Juta, Modusnya Buat Petugas Bank Percaya
Korban pun diminta untuk mengklik dan menginstal aplikasi tersebut.
Selanjutnya, korban harus menyetujui hak akses (permission) terhadap beberapa aplikasi, sehingga dari sana data pribadi yang bersifat rahasia dalam handphone korban bisa dicuri oleh pelaku.
Data yang dicuri bisa sangat beragam, data yang bersifat pribadi dan berbagai informasi yang masuk melalui SMS, termasuk data perbankan yang bersifat rahasia seperti OTP (One Time Password) dan data lainnya dapat diambil oleh fraudster.
Baca juga: Modus Baru Bobol Rekening Bank Pakai Undangan Nikah, Ini Kata Perbankan
Menanggapi hal ini, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengimbau agar para nasabah dan masyarakat agar lebih berhati-hati dengan modus kejahatan perbankan tersebut.
Ia juga berharap agar korban dari kejahatan perbankan tidak bertambah.
"Nasabah agar selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering. Kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan harus terus dijaga, tidak hanya oleh pihak bank, namun juga oleh nasabah," ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (28/1/2023).
Baca juga: Modus Baru Bobol Rekening Bank Pakai Undangan Nikah, Ini Kata Perbankan
Ia mengungkapkan, pihaknya secara masif terus melakukan himbauan kepada nasabah agar lebih berhati-hati serta tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.
Nasabah juga diimbau meningkatkan kewaspadaan dengan tidak memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan yang bersifat rahasia (seperti user id mobile banking, password, PIN, One Time Password/OTP, dsb) kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.
"Apabila masyarakat sudah terlanjur menginstal aplikasi yang tidak dikenal tersebut, maka diimbau untuk segera melakukan uninstall aplikasi yang tidak dikenal tersebut," tegasnya.
Baca juga: Ternyata Begini Cara Tukang Becak Bisa Cairkan Uang Rp 320 Juta dari Rekening BCA Punya Orang Lain
Pihaknya mengimbau jika nasabah mendapat notifikasi melalui SMS, surat elektronik atas transaksi yang tidak dilakukan, agar dapat segera menghubungi Contact BRI yang resmi di 14017/1500017.
"Tidak hanya di BRI, kejahatan perbankan dengan modus social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun. Oleh karenanya, untuk memerangi kejahatan perbankan tersebut, BRI juga terus proaktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap berbagai tindakan kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat secara umum," tandasnya. (tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bobol-Data-Via-Undangan-Elektronik.jpg)