Bos Judi Online Apin BK Buka Suara soal Dugaan Kapolda Sumut Irjen Panca dalam Konsorsium 303

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Apin BK alias Jonni, tersangka bos judi online mengaku tak pernah bertemu dengan Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak.

Ia pun mengaku tak pernah menyetor uang judi online ke jenderal bintang dua ini.

Hal ini diungkap Apin di hadapan Kajati, Kapolda dan beberapa pejabat Polisi lainnya saat ditanya mengenai diagram konsorsium 303 yang mencatut nama Kapolda Sumut dan beberapa pejabat Polisi lainnya.

"Pernah kamu ketemu saya? Pernah kamu kasih uang?"tanya Kapolda Sumut.

"tidak pernah,"jawab Apin BK.

Baca juga: Guyon Prabowo kalau Makanan yang Dikasih Bobby Nasution Bikin Berat Badannya Tambah, Ini 2 Menunya

Saat ditanya soal diagram konsorsium 303 Apin menyangkal dia yang sengaja membuat dan menyebarkan.

Diketahui, diagram konsorsium 303 itu menyebar setelah Kapolda Sumut memimpin tim menggerebek markas judi online Apin di kafe Warna-warni, Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan pada 9 Agustus 2022 lalu.

"Kenapa nyebut-nyebut nama saya,"tanya Kapolda Sumut Irjen Panca Putra.

Baca juga: Prabowo Dukung Bobby Nasution Maju Pilgub 2024: Dulu Saya yang Usung Beliau jadi Wali Kota Medan

Apin tetap menepis yang menyebarkan dan membuat diagram bukan ulahnya.

Meski demikian ia enggan membeberkan siapa yang membuat diagram konsorsium 303 itu.

"Bukan dari saya pak,"jawab Apin BK.

Sebelumnya, Polda Sumut resmi melimpahkan tersangka bos judi online Apin BK ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.

Selain tersangka, Polisi juga melimpahkan berkas perkara dan juga aset-aset Apin BK yang diduga hasil bisnis gelap judi online.

Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak mengatakan total aset milik Apin yang disita dari tindak pidana pencucian uang Apin mencapai 157,795 Miliar.

Total aset itu meliputi 26 bangunan, tiga tanah, dan di Samosir dan 23 Jetski dan kapal speedboat.