Pemko Medan
Buka Rakor, Wali Kota Medan Bobby Tidak Ingin Resesi Menghambat Target Pembangunan Tahun 2023
Artinya di tahun 2023 ini perangkat daerah terkait diminta tidak lagi memberikan makanan ultra olahan seperti biskuit.
"Gangguan-gangguan yang dinggap biasa ini padahal sangat menganggu bagi para investor untuk masuk ke Kota Medan, ini yang harus kita hilangkan. Jadi tolong Camat harus bisa menjaga wilayahnya dari aksi premanisme. Selain itu kita juga harus memastikan birokrasi kita juga berjalan dengan baik," kata Wali Kota Medan.
Dikesempatan itu Wali Kota Medan Bobby Nasution juga berpandangan bahwa ekonomi Indonesia beberapa kali bisa bertahan dari hantaman resesi dunia berkat dukungan dari para pelaku UMKM.
Untuk skala Nasional jumlah UMKM sebanyak 64.19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61.97 persen.
Sedangkan untuk skala Kota Medan sebanyak 38 ribu lebih dengan kontribusi terhadap produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebanyak 28.59 persen.
"Saya tahu sudah banyak sekali program UMKM yang kita buat, namun saya ingin lihat pelaku UMKM kita saat ini memiliki hasil yang baik atau tidak. kalau tidak berarti program UMKM kita tidak berjalan optimal," kata Wali Kota Medan menambahkan.
Menurut Wali Kota Medan Bobby Nasution lagi, ekonomi Indonesia dianggap berhasil disebabkan karena dua hal yakni hilirisasi dan digitalisasi.
Dua point ini yang menjadikan ekonomi Indonesia sampai dengan hari ini masih terus dapat bertahan dari resesi.
Demikian halnya dengan kota Medan, Bobby Nasution mengatakan saat ini UMKM Kota Medan sudah diarahkan ke digitalisasi. Karena itu langkah ini harus terus diperkuat.
"Dalam melakukan digitalisasi sudah banyak program yang kita lakukan, hanya saja kita belum memperkuat hilirisasinya. Saya ingin di tahun 2023 kita harus lebih mempekuat hilirisasi produk-produk yang kita miliki sehingga memiliki nilai tambah, mulai dari penambahan manfaat dari produk tersebut. Saya ingin di tahun 2023 ada penambahan produk UMKM yang di ekspore," Kata Wali Kota Medan.
Point penting lainya yang disampaikan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution ialah masalah stunting. Meski telah dilakukan intervensi dan banyak program yang dilakukan, namun persoalan stunting masih ada di Kota Medan.
Bobby Nasution ingin agar penanganan yang dilakukan tidak monoton.
Artinya di tahun 2023 ini perangkat daerah terkait diminta tidak lagi memberikan makanan ultra olahan seperti biskuit.
Hal ini sesuai dengan arahan yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo karena tidak berdampak untuk mengatasi masalah stunting.
“Sebagai gantinya bisa memberikan bantuan ayam petelur bagi keluarga yang terkena stunting maupun keluarga yang rentan terkena stunting untuk dipelihara. Telurnya bisa dikonsumsi dan dijual guna menambah penghasilan, sebab salah satu penyebab stunting akibat dari faktor ekonomi,” ungkapnya.
Di samping itu Wali Kota Medan juga ingin agar seluruh Camat terus melakukan intervensi penanganan stunting di wilayahnya masing-masing.
| Kebijakan WFA Untuk ASN, Pemko Medan Masih Tunggu SE dari Pemerintah Pusat |
|
|---|
| Antisipasi Kehilangan, Kendaraan Roda Dua Wajib Tunjukkan STNK Di Parkiran Taman Cadika |
|
|---|
| Pengerjaan Underpass HM Yamin Baru Selesai 50 Persen, Ditargetkan Selesai Akhir Tahun ini |
|
|---|
| Pemko Medan Buka Peluang WNA Singapore untuk Berinvestasi di Medan |
|
|---|
| Wakil Wali Kota Medan Ingin Pelaku Usaha Dipermudah, Berinvestasi Melalui Manfaat Digitalisasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bobby-Buka-Rakor11.jpg)