Kesehatan
Tips Perjalanan Liburan yang Aman dan Menyenangkan untuk Ibu Hamil
Meskipun dalam kondisi hamil, bukan berarti Tribuners tidak bisa menikmati liburan dengan perjalanan yang jauh.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Liburan akhir tahun menjadi momentum yang sangat dinanti untuk berpegian bersama keluarga.
Meskipun dalam kondisi hamil, bukan berarti Tribuners tidak bisa menikmati liburan dengan perjalanan yang jauh.
Berikut beberapa tips perjalanan yang aman bagi ibu hamil dari dr. Arvitamuriany T. Lubis, M.Ked(OG), Sp.OG.
1. Usia Kehamilan
Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan perjalanan bagi ibu hamil adalah usia kehamilan, waktu paling aman untuk melakukan perjalanan adalah pada saat kehamilan trimester kedua yakni usia kandungan 14 minggu sampai 28 minggu.
Baca juga: Kenalan di Medsos dan Diajak ke Hotel, Pria Larikan Mobil Wanita, Pelaku Sudah Berulangkali Beraksi
Di masa-masa ini, ibu hamil umumnya sudah berada dalam kondisi yang stabil dan tubuhnya lebih fit.
Sementara apabila setelah 28 minggu ibu hamil akan lebih sulit bergerak atau duduk untuk waktu yang lama dan kurang baik untuk melakukan perjalanan jauh.
2. Konsultasi ke dokter kandungan sebelum pergi berlibur
Sebelum melakukan perjalanan jauh, sangat disarankan bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan terlebih dahulu.
Pemeriksaan kehamilan ini untuk membantu mengetahui apakah kondisi ibu dan kehamilannya tidak ada mengalami komplikasi untuk melakukan perjalanan jauh atau tidak.
Umumnya dokter mengizinkan ibu hamil melakukan perjalanan jauh saat usia kandungan dinilai sudah siap dan kondisi kesehatan ibu dan janin stabil. Surat keterangan dari dokter juga menjadi syarat bagi perjalanan dengan transportasi publik seperti pesawat dan kereta api.
Saat berkonsultasi ke dokter untuk melakukan liburan, jangan lupa untuk meminta daftar obat-obatan yang wajib dibawa.
Termasuk diantaranya vitamin dan obat-obatan lain yang diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh selama liburan. Tidak ada salahnya juga untuk tetap berkomunikasi dengan dokter melalui telepon atau aplikasi. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi gejala yang tidak biasa selama perjalanan.
Baca juga: Puncak Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2023 Mulai Terlihat di Bandara Kualanamu
3. Membuat perjalanan yang terencana
Memilih jenis transportasi memang tergantung dari banyak hal, mulai dari jarak, biaya, hingga kenyamanan untuk ibu hamil.