Banjir di Tebingtinggi
Kota Tebingtinggi Terendam Banjir Lagi Setelah Sungai Padang Meluap
Sungai Padang di Kota Tebingtinggi meluap hingga merendam permukiman masyarakat
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,TEBINGTINGGI- Sebagian Kota Tebingtinggi pada Selasa (20/12/2022) pagi dilanda banjir akibat debit Sungai Padang yang membelah kota itu meningkat.
Sedikitmya, ada lebih dari 2000 orang yang tinggal di pinggiran sungai terdampak banjir.
Adapun penyebab banjir diperkirakan lantaran intensitas hujan meningkat di hulu sungai yang ada di Kabupaten Simalungun.
Sementara Kota Tebingtinggi 24 jam sebelumnya tidak mengalami guyuran hujan.
Baca juga: Manahan Naibaho Terseret Banjir Bandang di Samosir, Hingga Kini Pencarian Masih Dilanjutkan
Pj Wali Kota Tebingtinggi, Muhammad Dimiyathi menyampaikan, sekira pukul 08.15 WIB, air sungai sudah mulai surut.
“Warga yang terdampak, baik Kepala Keluarga (KK) maupun jiwa sedang didata secara pasti. Namun sudah 2000 jiwa. Kondisi sekitar pukul 08.15 ini Sungai Padang sudah surut. Sesuai informasi dari Padang Hulu,” kata Dimiyathi.
Mantan Sekda Kota Tebingtinggi itu menyampaikan, pihaknya telah mengimbau warga untuk segera mengevakuasi diri, mana kala debit air di hulu kembali meningkat lantaran kembali terjadi curah hujan yang tinggi di Simalungun.
Baca juga: Ribuan Rumah Kembali Terendam Banjir di Tebing Tinggi akibat Meluapnya Sungai Padang
Selain itu, Pemko Tebingtinggi sendiri telah menyediakan dapur umum dan pos-pos kesehatan yang mudah untuk dijangkau masyarakat.
“Penyebab intensitas hujan yang tinggi di Kota Tebingtinggi dalam dua bulan terakhir begitupula dengan daerah hulu di Simalungun. Upaya-upaya kita tetap evakuasi warga, mendirikan dapur umum dan pos pos kesehatan,” jelasnya.
Kendati adanya banjir, Dimiyathi memastikan bahwa perekonomian di Kota Lemang masih stabil.
Adapun aktivitas Pasar Inpres yang kebetulan berada di bibir sungai, sudah diarahkan kepada pedagang untuk menghindari sungai.
Baca juga: Baru Surut, Sejumlah Kecamatan di Sergai Banjir Lagi, BPBD Tetapkan Siaga Bencana
“Kondisi perekonomian tetap biasa, walaupun ada pengalihan-pengalihan arus lalu lintas. Pasar Inpres juga kita imbau,” katanya.
Satu lokasi banjir terparah yang rutin terkena banjir yakni Kampung Semut, dilaporkan bahwa akses jalan kampung Jalan Badak, menghambat kendaraan yang melintas.
Di sini, lebih dari 800 orang warga menjadi korban.
“Lingkungan I Kelurahan Bandar Utama yang terendam banjir ada 200 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 800 jiwa,” kata kepala lingkungan setempat, Azhari saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Baca juga: BMKG Prediksi Banjir Rob Akan Melanda Belawan Sepekan Kedepan, Warga Diimbau Tetap Waspada