Viral Medsos
Ketua Majelis Hakim Pertanyakan DVR CCTV yang Asli, Bukan Copyan di Flashdisk Diputar di Persidangan
Hakim Wahyu mempertanyakan soal adanya kemungkinan rekaman tersebut tercecer saat masih berada di penyidik Polda Metro Jaya.
"Cuma dua ini?" tanya majelis hakim Wahyu Iman Santoso.
"Tiga dengan yang di duren tiga yang mulia," jawab Heri.
"Yang khusus rumah Saguling?" tanya lagi majelis hakim.
"Hanya dua," jawab Heri.
Terkait bukti CCTV itu, Heri yang merupakan petugas dari Labfor Bareskrim Polri mengaku hanya mendapati flashdisk yang berisi salinan rekaman tersebut. Sementara untuk perangkat DVR CCTV, tim dari Labfor mengaku tidak menerima dari penyidik Polda Metro Jaya.
"Pada saat itu saudara menerima hanya rekaman saja atau termasuk DVR?" tanya lagi hakim Wahyu.
"Flashdisk saja yang mulia, tidak ada DVR nya," jawab Heri.
"Menerima dari?" timpal Hakim.
"Penyidik Polmet (Polda Metro, red)," jawab Heri.
Salah satu rekaman CCTV yang ditampilkan dalam persidangan itu saat mobil Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dalam rekaman itu, terlihat Ferdy Sambo turun dari mobil berwarna hitam dan terlihat sedang mengantongi senjata api. Setelahnya Ferdy Sambo bersama ajudannya yakni Adzan Romer berlalu masuk ke rumah dinas melewati pintu gerbang garasi belakang.
Baca juga: CCTV Rekam Ferdy Sambo Tak Bersarung Tangan, Pengacara Sebut Bharada E Berbohong
Ahli Digital Forensik Ungkap Perangkat DVR CCTV di Rumah Dinas Sambo Dimatikan Paksa 26 Kali
Sebelumnya, Ahli digital forensik dari Polri, Hery Priyanto mengungkapkan bahwa perangkat DVR CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan dimatikan paksa 26 kali.
Hal itu diungkapkan Hery saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan terkait perkara dugaan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria.
Temuan itu diketahui berdasarkan pengecekan oleh tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri setelah menerima perangkat DVR CCTV dari Polres Metro Jakarta Selatan yang awalnya menangani kasus kematian Brigadri J tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Hakim-Wahyu-Iman-Santoso-sentil-ricky-rizal.jpg)