Brigadir J Ditembak Mati
Ferdy Sambo Bantah Keterangan Bharada E: Tidak Ada Perselingkuhan dan Tak Ada Motif Lain
Menurut Sambo, apa yang diterangkan Richard di persidangan tentang wanita menangis keluar dari rumahnya di Jalan Bangka adalah rekayasa.
Kemudian, Brigadir J meminta ajudan lain tidak ada yang berada di dalam rumah Bangka.
Menurut Richard, yang berada di dalam rumah hanya Brigadir J dan Mathius.
“Almarhum bilang sama Bang Mathius ‘tidak ada selain kami berdua’. Maksudnya, almarhum sama Bang Mathius yang ada di dalam area rumah,” kata Richard Eliezer.
“Semua nunggu di luar, jadi yang di belakang ada Bang Romer, Sadam, Somad ART. Mereka berempat di balakang, lalu ada saya, Alfons sama Farhan jaga di depan,” ujarnya lagi.
Selang beberapa jam kemudian, Richard Eliezer mengaku melihat perempuan keluar dari rumah Ferdy Sambo.
Perempuan itu, kata Richard, lantas keluar mencari sopirnya dalam keadaan menangis.
“Kita engga tahu ada kejadian apa di dalam, sekitar 1-2 jam tiba-tiba ada orang keluar dari dalam rumah. Kan pagar di tutup, jadi dia ketuk dari dalam pagar. Terus, aku bukain pagar. Terus, saya lihat ada peremuan yang mulia,” kata Richard.
“Saya tidak kenal yang mulia, perempuan itu nangis. Saya tidak ada waktu dia datang, peremuan itu cari driver-nya dia. Saya lari ke samping, saya panggil driver-nya,” ujarnya.
Lantas, perempuan itu pun pergi meninggalkan rumah Bangka bersama sopirnya menggunakan mobil Pajero berwarna hitam.
“Dari situ yang mulia, semenjak kejadian itu Pak FS sudah lebih sering (tinggal) di Saguling,” ungkap Richard Eliezer.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Richard Eliezer, Sambo: Tidak Ada Motif Lain, Apalagi Perselingkuhan "
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ferdy-Sambo-memohon-maaf-kepada-anggota-Polri-yang-mendapatkan-hukuman.jpg)