Piala Dunia di Kedai Tok Awang
Football is Coming Home dalam Bisik-bisik
Entah masih terkenang-kenang pada dua kegagalan tersebut, kali ini, kalimat 'Football is Coming Home' tidak lagi terdengar menggelegar.
Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: Ayu Prasandi
Empat tahun lalu di Rusia, juga dua tahun sesudahnya di Perancis, kalimat 'Football is Coming Home' gencar diteriakkan.
Tentu saja, yang melakukannya adalah suporter-suporter Tim Nasional Inggris, sebagai bentuk kerinduan, sebab football [dalam hal ini tropi Piala Dunia dan Piala Eropa] tidak pernah "pulang" lagi sejak 1966.
Empat tahun lalu di Rusia, juga dua tahun sesudahnya di Perancis, kalimat ini diteriakkan dengan lantang.
Inggris berbicara banyak dan sudah berada dekat sekali dengan tropi-tropi itu. Di Rusia mereka sampai di semi final dan diperkirakan bisa melewati Kroasia. Namun di luar dugaan akhirnya kalah 1-2 di babak perpanjangan waktu.
Mereka berselisih jarak lebih dekat di Perancis. Sudah sampai di laga pamungkas, tapi lagi-lagi gagal.
Setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal, plus tambahan 2x15 menit, Inggris dan Italia berhadapan dalam adu penalti.
Tiga dari lima eksekutor Inggris gagal melaksanakan tugas, dan 'football' pun kembali batal pulang. Giorgio Chiellini, bek Italia, kemudian melempar lelucon yang jadi terkenal: 'Football Going to Rome'.
Entah masih terkenang-kenang pada dua kegagalan tersebut, kali ini, kalimat 'Football is Coming Home' tidak lagi terdengar menggelegar.
"Kayaknya tetap ada, cumak, ya, bisik-bisik aja. Agak trauma kurasa orang tu. Kalok teriak-teriak lagi dan gagal lagi, sakitnya tuh di sini," kata Leman Dogol sembari menunjuk-nunjuk dadanya.
Pascalolos ke fase gugur, potensi kemungkinan lawan-lawan Inggris memang terbilang berat. Jika lewat dari Senegal, mereka sudah ditunggu pemenang laga Perancis dan Polandia. Sekiranya lolos lagi, di fase empat besar ada satu di antara Spanyol atau
Portugal (atau --dengan kemungkinan lebih kecil-- Maroko dan Swiss).
Apakah Inggris bisa? Sejauh ini, pengamat-pengamat sepak bola mereka belum ada yang benar-benar menunjukkan keoptimisan. Rata-rata mengemukakan pandangan yang mengambang. Sebangsa yakin dengan tambahan catatan.
Lolos jika bisa begini bisa begitu. Tidak lolos kalau begini kalau begitu.
" Rio Ferdinand dan Garry Naville yang biasanya lantam pun sekarang kesannya agak-agak menahan diri. Berharap, lah, pastinya, cumak seperti ditahan-tahan," sebut Jek Buntal.
Mak Idam yang sedang mengisi Teka Teki Silang yang secara kebetulan ia temukan di lembaran koran bekas dari edisi yang sudah lama berlalu, menyeletuk menimpali Jek Buntal. Bilangnya, Inggris yakin tak yakin karena materi skuat mereka yang tidak terlalu gemerlap.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/MELOMPAT-Pemain-Tim-Nasional-Perancis-Kylian-Mbappe.jpg)