Banjir Sergai

Cerita Warga Korban Banjir Sergai, Baru Surut Dua Hari, Kini Rumah Sudah Tenggelam Lagi

Nurhayati dan keluarga buru-buru bangkit dari tempat tidur tanpa sempat mengamankan sejumlah peralatan rumah. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/Anugrah Nasution
Warga korban banjir di Serdang Bedagai memilih bertahan di dalam rumah saat banjir yang kembali terjadi, Selasa (15/11/2022) 

TRIBUN-MEDAN. com, SERGAI- Baru saja dua hari banjir yang melanda  Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai berangsur-angsur surut, kini ribuan rumah warga kembali tenggelam akibat meluapnya sungai Bedagai sejak Selasa (15/11/2022) dini hari. 

Nurhayati warga Dusun III, Kecamatan Sei Rampah mengatakan, baru saja dia bersih bersih rumah  pasca banjir yang mulai surut setelah mengenai rumahnya selama sepakan. Belum lagi aroma air banjir dan lumpur menghilang, kini rumahnya kembali teredam air. 

"Baru aja Sabtu kemarin air surut setelah seminggu banjir, kita sudah beres beres dan bersih bersih rumah, Senin semalam sudah banjir lagi dan masuk lagi ke rumah. Aroma banjir kemarin belum ilang sekarang banjir lagi," keluhnya. 

Baca juga: Hari Kedua Banjir, Ketinggian Air di Kecamatan Sei Rampah Sergai Naik Sampai Pinggang Orang Dewasa

Nurhayati mengatakan banjir kembali terjadi pada Senin (14/11/2022) semalam. Saat itu dia dan keluarga sedang tidur pulas, tiba tiba saja air sudah memasuki kamar tidurnya. 

Nurhayati dan keluarga buru-buru bangkit dari tempat tidur tanpa sempat mengamankan sejumlah peralatan rumah. 

"Sekitar jam dua pagi gitulah air masuk ke rumah, pas kita lagi tidur, tiba tiba tilam sudah basah. Belum lagi sempat angkat barang barang," sebutnya. 

Hal sama disampaikan Idah Nasution, dibanding minggu lalu, ketinggian air banjir saat ini lebih parah. 

Namun dia dan keluarga sudah wanti wanti sejak minggu lalu. Sejumlah perabotan rumah masih diletak di atap rumah. 

"Parahan hari ini, minggu lalu sedengkul, ini hampir sepinggang mau apa apa pun kita jadi susah. Tapi syukur barang barang masih di atap karena kemarin banjir, jadi mana tau banjir lagi tidak repot, eh malah betul banjir lagi," katanya. 

Dia mengatakan, ketinggian air terus meningkat pada Selasa dini hari tadi. Meski banjir semakin parah, Idah dan keluarga tetap bertahan di rumah. 

Sampai sampai dia tak tidur dan hanya pasrah melihat air semakin tinggi masuk ke rumahnya. 

"Pas Senin banjir, Selasa tadi pas tengah malam air naik lagi, ya kita sampek tidak tidur, karena basahkan, kita hanya liat liat air itu masuk rumah kok makin pagi malah air makin tinggi," katanya. 

Baca juga: Tiga Kecamatan di Sergai Dilanda Banjir, Sebanyak 2.049 Rumah Terendam, Sebagian Warga Mengungsi

Tak hanya perabotan, banyak warga yang rumahnya telah teredam banjir mengalami berbagai penyakit. Salah satunya Zul Sarifudin Siregar, warga Dusun VII, Sei Rampah. 

Terlalu lama teredam air, kaki Zul mengalami gatal gatal. Dia mengatakan kakinya terkena kutu air. Karena tak tahan, dia kemudian meminta obat obat di posko yang disediakan pemerintah setempat. 

"Kena kutu air, kaki gatal bukan main, pecah pecah dan sakit karena kan banjir terus, jadi teredam air sampai sakit gini. Tapi alhamdulillah tadi sudah dikasih obat di posko pengungsian," katanya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved