7 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Kanker Paru-paru

Perokok memiliki kemungkinan 15 hingga 30 persen lebih besar terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

Dok. Humas CanHOPE
Dokter Spesialis Kanker Paru-paru, Konsultan Senior, Dokter Onkologi Medis Parkway Cancer Centre, Singapore, Chin Tan Min. 

Dr Chin menjawab ada dua jenis yang umum, yaitu kanker paru-paru sel kecil atau small cell lung cancer (SCLC) dan kanker paru-paru non-sel-kecil atau non-small cell lung cancer (NSCLC).

SCLC lebih jarang dijumpai daripada NSCLC, penyakit ini terjadi pada sekitar 15 persen pasien kanker paru-paru.

“Hampir semua pasien yang menderita kanker paru-paru sel kecil adalah perokok. Ini adalah bentuk kanker paru yang lebih agresif dan dapat menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lainnya,” ucap Dr Chin.

Tingkat kelangsungan hidup untuk stadium yang lebih lanjut dari kanker paru-paru sel kecil lebih rendah, bila dibandingkan dengan penderita penyakit ini dalam stadium terbatas.

Sementara itu, kanker paru-paru non-sel-kecil lebih umum dijumpai, sekitar 85 persen dari semua kanker paru-paru.

“Tergantung kepada stadium kankernya. Untuk pengobatan dapat meliputi operasi, radioterapi, atau lebih berupa pengobatan sistemik, seperti kemoterapi atau terapi terarah dan imunoterapi,” ucap Dr Chin.

Apakah wanita memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terkena kanker paru-paru bila dibandingkan dengan pria?

Menjawab pertanyaan tersebut, Dr Chin mengatakan bahwa risiko untuk terkena kanker paru-paru lebih banyak dialami oleh pria.

Pasalnya, pria lebih banyak merokok bila dibandingkan dengan wanita. Hal ini menjadi penyebab kanker paru-paru lebih umum dijumpai pada pria.

Meski demikian, Dr Chin mengungkapkan bahwa kanker paru-paru masih menduduki peringkat ketiga sebagai kanker yang paling umum dijumpai pada wanita di Singapura.

“Sekitar delapan dari 10 wanita yang menderita kanker paru-paru bukanlah perokok atau sebelumnya pernah menjadi perokok,” ujarnya.

Apakah batuk merupakan indikasi menderita kanker paru-paru?

Dengan tegas Dr Chin menjawab bahwa batuk kronis tidak selalu menjadi tanda kanker paru-paru.

“Namun, bila sering batuk, Anda perlu menjalani evaluasi. Bila mengalami batuk terus-menerus selama lebih dari satu bulan, Anda harus pergi ke dokter dan memeriksakannya,” imbuhnya.

Meski demikian, Dr Chin tak menampik jika banyak kanker paru-paru yang terdiagnosis ketika penyakit ini telah berada pada stadium lanjut.

Selain batuk, kata dia, Gejala yang umum terjadi adalah batuk darah, sesak napas, rasa lelah, kurang nafsu makan, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, dan nyeri dada.

Apakah ada skrining teratur yang dapat dilakukan untuk memeriksa kanker paru-paru?

Dengan lugas Dr Chin menjawab bahwa saat ini, belum ada pemeriksaan penanda tumor yang spesifik untuk kanker paru-paru.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved