Berita Sumut

Perbaungan Lokasi Rawan Peredaran Sabu di Sergai, Pengedar Incar Masyarakat Ekonomi Kelas Bawah

Kasat Narkoba Polres Sergai, AKP Juriadi menyebutkan Perbaungan menjadi salah satu lokasi paling rawan peredaran narkotika di Kabupaten Sergai.

Penulis: Anugrah Nasution |
Tribun Medan/Anugrah Nasution
Kasat Narkoba Polres Sergai, AKP Juriadi saat ditemui di ruangan kerjanya, Senin (24/10/2022).   

TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Kasat Narkoba Polres Sergai, AKP Juriadi menyebutkan Kecamatan Perbaungan menjadi salah satu lokasi paling rawan peredaran narkotika di Kabupaten Serdangbedagai.

Dia mengatakan, hampir setiap hari, ditemukan warga yang terlibat kasus penggunaan dan peredaran narkoba di Kecamatan Perbaungan

"Dari 17 Kecamatan yang ada di Sergai, Perbaungan adalah lokasi paling rawan peredaran kasus narkotika. Di sini hampir setiap minggu ada beberapa orang yang diamankan karena menjual atau menggunakan narkotika," kata Juriadi, Senin (24/10/2022). 

Baca juga: Ditemukan Warga Tembung, Polisi Bakar 32 Bal Ganja Tak Bertuan, Serta Musnahkan Narkoba Lainnya

Menurut Juriadi, ada dua kawasan yang menjadi lokasi peredaran narkotika, seperti Pantai Cermin dan Kampung Jampul. 

Katanya, dari dua lokasi ini, polisi kerap menemukan orang-orang yang kedapatan mengkonsumsi dan menjual narkotika. 

"Ada dua lokasi di sana di Pantai Cermin dan Kampung Jampul. Saat ini dua lokasi ini sudah kita dirikan posko bersinar untuk memerangi kasus kasus narkoba yang ada di sana," sambung Juriadi. 

Dari banyak korban penyalahgunaan narkoba, mayoritas merupakan orang dengan ekonomi di bawah. 

Juriadi mengatakan, banyak bandar bahkan menjual sabu dengan paket hemat untuk menyesuaikan kemampuan pembeli. 

"Mayoritas itu pengguna sudah umur dewasa, tapi mereka itu orang orang yang bekerja harian artinya ekonomi di bawah. Karena itu ada bandar jual sabu dengan paket hemat, Rp 25 ribu menyesuaikan kemampuan pembelinya," kata Juriadi. 

Dia mengatakan perang terhadap narkotika menemukan hambatan karena para bandar memanfaatkan areal di dekat pinggiran sungai atau rumah yang sulit dijangkau petugas. 

Selain itu, kawasan pesisir seperti Pantai Cermin membuat para bandar leluasa untuk memanfaatkan kesempatan bertransaksi narkotika. 

"Mereka menggunakan itu di pinggiran sungai jadi saat petugas datang mereka kabur atau bahkan melompat ke sungai.  Apalagi dengan luasanya areal dan terbatasnya personel ini juga tantangan," kata dia. 

"Kalau bandar narkotika yang kita amankan mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari Kabupaten Deliserdang dan Kota Medan," kata dia. 

Baca juga: Hendak Edarkan Sabu ke Wilayah Jambi, Dua Kurir Asal Aceh Ditangkap Polisi, Ngaku Belum Terima Upah

Ramainya kasus penguna narkoba menjadi salah satu indikator meningkatnya kasus kriminal. 

Untuk itu, Juriadi pun meminta peran masyarakat membantu memerangi pesatnya peredaran narkoba. Kata dia, masyarakat bisa melaporkan kasus kasus narkotika di wilayahnya. 

"Karena itu kita sudah buat kampung bersinar, namun itu belum cukup, perlu peran masyarakat untuk memerangi narkoba agar akhirnya tidak merugikan orang lain," tutup dia. 

(cr17/tribun-medan.com) 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved